SIAPA YANG MEMUJI?
- Rincian
- Diterbitkan hari Rabu, 24 Februari 2016 00:00
- Ditulis oleh Lim Ivenina Natasya
- Dibaca: 14980 kali
Baca: Amsal 27:1-10
Biarlah orang lain memuji engkau dan bukan mulutmu, orang yang tidak kaukenal dan bukan bibirmu sendiri. (Amsal 27:2)
Bacaan Alkitab Setahun:
Bilangan 26-27
Seorang atasan selalu bercerita kepada rekannya bahwa ia atasan yang baik, yang mendukung anak buahnya, dan anak buahnya menyeganinya. Padahal, setiap kali anak buahnya berkumpul, mereka suka menceritakan kekesalan mereka terhadap si atasan. Ya, banyak orang menganggap dirinya orang baik dan memuji dirinya sendiri. Kesukaan si atasan memuji diri sendiri itu malah menjadikan dirinya bahan cemoohan bagi bawahannya.
Bukankah kita sering menjumpai orang-orang seperti itu? Orang memuji diri sendiri karena merasa hebat, melakukan sesuatu yang tidak bisa dilakukan orang lain. Itu merupakan wujud kesombongan, kebodohan, dan sikap mengagung-agungkan diri. Sikap yang berlawanan dengan perbuatan baik.
Ketika kita berbuat baik, hendaklah kita melakukannya dengan ikhlas. Bukan untuk memuji diri. Bukan untuk mencari pujian orang lain. Ketika orang memuji kita, tentu karena mereka terkesan atau tersentuh oleh perbuatan kita. Namun, bukan itu tujuan kita berbuat baik. Kita berbuat baik untuk mengasihi dan memberkati sesama. Sebaliknya, orang yang sombong dan suka memuji diri malah akan merusak nama baiknya. Lebih jauh lagi, dalam kitab Yesaya dinyatakan bahwa manusia yang sombong akan direndahkan dan orang yang angkuh akan ditundukkan (Yes. 2:11, 17).
Karena itu, marilah kita berbuat baik bukan karena mengharapkan pujian, melainkan karena sudah sepatutnyalah kita berbuat baik. Kita berbuat baik dengan tulus dan ikhlas untuk mendatangkan kesejahteraan bagi orang lain.—IN
JANGAN BIARKAN MULUTMU MEMUJI DIRIMU SENDIRI.
BIARKAN MULUT ORANG LAIN YANG MELAKUKANNYA.
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria