BERJUMPA DENGAN TUHAN
- Rincian
- Diterbitkan hari Selasa, 19 Januari 2016 00:00
- Ditulis oleh Selly Miarani
- Dibaca: 15851 kali
Baca: Lukas 19:1-10
Ia pun berlari mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan lewat di situ. (Lukas 19:4)
Bacaan Alkitab Setahun:
Keluaran 5-7
Kisah Zakheus memang menarik. Ia memanjat pohon ara hanya untuk melihat Yesus ketika Yesus memasuki kota Yerikho. Dengan segala keterbatasannya (ay. 3), Zakheus tetap gigih untuk bertemu dengan Yesus. Ada tekad dan keinginan yang kuat dalam diri Zakheus, seorang pemungut cukai.
Pemungut cukai, atau dalam bahasa Yunani publicani, adalah petugas pajak yang mengumpulkan pajak dari masyarakat Yahudi untuk diserahkan kepada pemerintahan Romawi. Pada zaman itu, profesi pemungut cukai dipandang buruk dan bahkan dibenci rakyat. Mereka dianggap pengkhianat bangsanya. Tetapi, Zakheus tidak menjadikan keadaannya sebagai penghambat untuk berjumpa dengan Yesus.
Saya mencoba membayangkan betapa hati Zakheus sangat tersentuh ketika Yesus mengatakan bahwa Dia harus menumpang di rumahnya (ay. 5). Bukan hanya itu, kehadiran Yesus di rumahnya juga mendatangkan suatu perubahan besar dalam kehidupannya (ay. 8). Ia sampai memutuskan, “Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat.”
Lalu bagaimana dengan kita? Apa yang sering menghambat kita untuk berjumpa dengan Yesus? Apakah sakit penyakit, rasa malas, pergumulan hidup lain, atau kita merasa tidak layak datang pada Tuhan? Apa pun alasan kita, biarlah kita belajar seperti Zakheus yang rendah hati dan tidak memandang siapa dirinya, serta memiliki kerinduan yang besar untuk berjumpa dengan Tuhan.—MIA
PERJUMPAAN DENGAN TUHAN MENGUBAHKAN KITA
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria