GEMUK YANG SEMU
- Rincian
- Diterbitkan hari Senin, 26 Oktober 2015 00:00
- Ditulis oleh Nanik Woelandari
- Dibaca: 17363 kali
Baca: Mazmur 73:1-28
Sebab kesakitan tidak ada pada mereka, sehat dan gemuk tubuh mereka… sampai aku masuk ke dalam tempat kudus Allah, dan memperhatikan kesudahan mereka. (Mazmur 73:4, 17)
Bacaan Alkitab Setahun:
Lukas 12-13
Mazmur 73 adalah salah satu mazmur yang sarat pengajaran. Bernada serupa dengan Mazmur 49, mazmur ini mencatat pergumulan Asaf dalam menghadapi ironi hidup. Ia melihat mereka yang berjalan di jalan kefasikan malah hidup mujur, sehat, dan makmur, melebihi umat Tuhan yang “penuh tulah” (ay. 4-5; 12-14). Kondisi ini membuat Asaf patah arang (ay.13) dan getir hati. Ia sempat menyesali komitmen hidup kudus, yang membuat hidupnya tidak lebih baik dari orang fasik (ay. 13-14).
Tetapi, kita akan terhibur jika membaca kalimat Asaf selanjutnya. Ia memperhatikan di tempat kudus Allah bahwa kehidupan orang fasik berakhir dengan kebinasaan. Di dalam teropong Allah, ia melihat kesejahteraan orang fasik itu semu. Suatu penampilan yang menipu.
Asaf tidaklah sendirian. Saat ini, kebanyakan kita pernah merasakan bahwa hidup Kekristenan itu tidak menarik. Kita menghadapi perkelahian rohani. Lalu kita merasa keliru karena telah memilih jalan yang sempit, licin, berbahaya, dengan sedikit kawan seperjalanan. Namun, ingatlah, keberadaan segala sesuatu tidaklah selalu sama dengan penampilan luarnya. Suatu penampilan indah namun berada di luar terang Allah sama saja dengan keindahan yang semu. Sebaliknya, jika Allah yang menjadi Harta kita, seberat apa pun tulah yang datang, kita akan mampu berkata seperti Asaf, “Sekalipun dagingku habis lenyap, gunung batuku dan bagianku tetaplah Allah selama-lamanya” (ay. 26).—NW
SETIAP PERJUANGAN DAN PENGURBANAN YANG DICURAHKAN
DALAM MENGIKUT JALAN TUHAN BERNILAI KEKAL DI HADAPAN-NYA
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria