PENCITRAAN
- Rincian
- Diterbitkan hari Sabtu, 22 Agustus 2015 00:00
- Ditulis oleh Denny Pranolo
- Dibaca: 11339 kali
Baca: Roma 12:9-21
Hendaklah kasih itu jangan pura-pura! (Roma 12:9)
Bacaan Alkitab Setahun:
Yeremia 29-31
Pencitraan. Sebuah kata yang selama beberapa tahun terakhir akrab di negeri kita, khususnya dalam ranah politik. Pencitraan sebenarnya adalah proses membangun gambar diri secara sadar. Namun, orang cenderung mengartikannya secara negatif: melakukan sesuatu yang berbeda dengan aslinya demi mendapatkan simpati. Atau, dengan kata lain: berpura-pura.
Sadar atau tidak, orang Kristen pun terbiasa berpura-pura. Tidak percaya? Coba ingat lagi berapa sering kita berpikir seperti ini: “Saya orang Kristen, maka saya harus...” Padahal, sebenarnya kita tidak terbiasa bertindak seperti itu. Kita melakukannya supaya orang “tahu” kita orang Kristen. Bukankah itu sama saja dengan pencitraan? Keadaan ini kian parah dengan banyaknya pengajaran yang menyatakan, “Sebagai orang Kristen, kita harus...” Ajaran ini membuat kita merasa belum menjadi orang Kristen jika kita belum melakukan tindakantindakan “kristiani” tertentu.
Sesungguhnya, tindakan kristiani bukan sesuatu yang dibuat-buat. Ya, kita bisa melakukan tindakan kristiani karena merasa hal itu kewajiban kita sebagai orang Kristen, tapi apakah hal itu akan berdampak? Bukankah itu sama saja dengan pemain sandiwara, yang memainkan peran tertentu berdasarkan tuntutan cerita? Marilah kita berhenti menjadi orang Kristen pencitraan. Sebaliknya, biarlah tindakan kita lahir secara alami sebagai buah persekutuan dengan Tuhan. Dialah Pokok Anggur, yang akan mengalirkan getah kehidupan-Nya melalui kita, ranting-ranting-Nya.—DP
TINDAKAN KRISTIANI BUKAN DIUSAHAKAN UNTUK MEMENUHI KEWAJIBAN,
MELAINKAN LAHIR SECARA ALAMI DARI PERSEKUTUAN DENGAN TUHAN
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria