KOLONIALISME BARU
- Rincian
- Diterbitkan hari Senin, 17 Agustus 2015 00:00
- Ditulis oleh Arie Saptaji
- Dibaca: 10484 kali
Baca: Roma 6:1-14
Sebab itu, hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya. (Roma 6:12)
Bacaan Alkitab Setahun:
Yeremia 11-14
Pada masa lalu, kolonialisme terkait dengan penguasaan atas negara lain melalui kekuatan militer. Sekarang, kolonialisme muncul dalam bentuk baru yang lebih terselubung. Dengan dukungan kekuatan global, negara yang kuat menguasai dan mengatur Negara lain, misalnya melalui perekonomian atau sistem politiknya. Jadi, negara yang sudah merdeka dari kolonialisme lama masih dapat terjajah oleh kekuatan asing dalam bentuk yang berbeda. Untuk itu, diperlukan sistem dunia yang lebih adil.
Dosa mirip dengan kolonialisme. Di dalam Kristus, “manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa” (ay. 6). Kita dimerdekakan dari kuasa dosa dan diberi kehidupan baru: diperlengkapi untuk tidak lagi hidup sebagai hamba dosa, melainkan mampu mendayagunakan anggota tubuh sebagai “senjata-senjata kebenaran” (ay. 13). Namun, Paulus juga mengingatkan, dosa tidak bakal tinggal diam. Ia akan berusaha untuk berkuasa lagi atas tubuh kita, dan menggoda kita untuk menuruti keinginannya (ay. 12). Dosa ingin terus menjajah kita.
Untuk menghadapi kuasa dosa, kita perlu mengalami pembaruan pikiran. Kita berpegang teguh pada kebenaran bahwa di dalam Kristus Yesus kita sudah mati bagi dosa, dan sekarang dipanggil untuk hidup bagi Allah (ay. 11). Semakin kuat kesadaran kita akan kemerdekaan yang dianugerahkan kepada kita, semakin kuat pula kemampuan kita untuk menolak godaan dosa.—ARS
KRISTUS YANG MEMERDEKAKAN KITA DARI KUASA DOSA,
DIA PULA YANG MEMAMPUKAN KITA HIDUP BERKEMENANGAN ATASNYA
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria