KEBERUNTUNGAN KIMHAM
- Rincian
- Diterbitkan hari Senin, 03 Agustus 2015 00:00
- Ditulis oleh Pipi Agus Dhali
- Dibaca: 14039 kali
Baca: 2 Samuel 19:31-39
Tetapi inilah hambamu Kimham, ia boleh ikut dengan tuanku raja; perbuatlah kepadanya apa yang tuanku pandang baik. (2 Samuel 19:37)
Bacaan Alkitab Setahun:
Yesaya 10-14
George Washington, presiden pertama Amerika Serikat, memiliki banyak budak kulit hitam. Namun, ia terbilang tuan yang baik. Ia melarang budaknya dijual kepada majikan lain jikalau budak itu memiliki hubungan keluarga dengan budak lain miliknya juga, sebab ia tak mau mereka dipisahkan dari keluarganya. Dalam surat wasiat tertulisnya, semua budaknya boleh bebas jika ia dan istrinya telah meninggal. Washington memikirkan nasib para budaknya.
Beruntunglah Kimham, budak Barzilai. Tuannya orang yang baik. Sebagai pendukung setia raja, Barzilai amat berjasa kala Daud sedang terancam oleh upaya kudeta yang dipimpin Absalom. Maka, sesudah berhasil kembali ke takhta, Daud bermaksud menghadiahinya kesempatan yang tak didapatkan oleh sembarang orang: tinggal bersama raja di istana (ay. 33). Barzilai menolak dengan alasan usia. Sebagai gantinya, ia mengajukan Kimham, agar Daud membawanya ke istana menjadi hamba raja (ay. 37). Barzilai melihat ada kesempatan baik untuk Kimham. Ia memikirkan budaknya itu.
Hidup seseorang bisa berubah ketika ada pihak yang mau memikirkannya. Memikirkan kesehatannya, kesejahteraannya, pendidikannya, masa depannya, dan sebagainya. Karena memikirkan, ia ikut memperjuangkan atau mencarikan jalan demi kebaikannya.
Adakah seseorang yang kehidupannya berubah karena Anda ikut memikirkan dia? Kimham beruntung karena ada Barzilai. Siapakah yang beruntung karena ada Anda dalam hidupnya?—PAD
SEMAKIN TULUS DAN SERIUS KITA MEMIKIRKAN SESEORANG,
SEMAKIN NYATA KITA BERBUAT SESUATU DEMI KEBAIKANNYA
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria