MEMANDANG SANG PENGUTUS
- Rincian
- Diterbitkan hari Minggu, 26 Juli 2015 00:00
- Ditulis oleh Endang B. Lestari
- Dibaca: 8377 kali
Baca: Matius 10:40-42
Siapa saja yang menyambut kamu, ia menyambut Aku, dan siapa saja yang menyambut Aku, ia menyambut Dia yang mengutus Aku. (Matius 10:40)
Bacaan Alkitab Setahun:
Amsal 28-31
Waktu menunjukkan pukul satu pagi. Bukan waktu yang pantas untuk bertamu. Tetapi, tukang kebun itu nekat mengetuk pintu rumah dokter. Rasa letih membuat dokter enggan beranjak. “Siapa malam-malam begini mengganggu jam istirahatku?” pikirnya. Tetapi, setelah membuka pintu dan melihat si tukang kebun, ia tepiskan segala keengganannya, dan bersiap pergi memenuhi permintaan si tukang kebun. Mengapa? Tukang kebun itu tidak lain utusan kepala desa, yang dihormatinya.
Kepada kedua belas murid, Yesus berkata, “Barangsiapa menyambut kamu, ia menyambut Aku, dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia yang mengutus Aku.” Pesan ini memberi kelegaan kepada para murid. Tersirat pesan bahwa ada yang akan menerima mereka sehingga usaha mereka tidak sia-sia. Juga terkandung makna bahwa penghormatan atau penghinaan yang mereka terima adalah penghormatan dan penghinaan terhadap Yesus yang mengutus mereka, bahkan kepada Allah Bapa yang mengutus Yesus.
Setiap orang yang dipakai Tuhan untuk mengabarkan berita kebenaran tentang Dia adalah utusan-Nya. Maka, kita layak mendengar dan menaati ajaran tersebut karena memandang Tuhan sebagai sang Pengutus. Tidak seharusnya kita memandang sebelah mata hanya karena utusan tersebut merupakan orang yang sederhana. Di sisi lain, sebagai orang percaya--yang adalah juga murid-murid-Nya--kita memiliki tanggung jawab yang amat besar: turut menjadi wakil Allah di dunia ini, dan bertanggung jawab untuk turut mewartakan Injil-Nya.—EBL
JANGAN MEMANDANG SIAPA YANG DIUTUS,
TETAPI PANDANGLAH DIA YANG MENGUTUS
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria