MENAATI PERINTAH SAHABAT
- Rincian
- Diterbitkan hari Kamis, 23 Juli 2015 00:00
- Ditulis oleh Heman Elia
- Dibaca: 11972 kali
Baca: Yohanes 15:9–17
Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu melakukan apa yang Kuperintahkan kepadamu. (Yohanes 15:14)
Bacaan Alkitab Setahun:
Amsal 15-19
David Shapiro dalam Choosing the Right Thing mengisahkan masa kecilnya. Ketika berusia 6 tahun, ia mengagumi Duncan Wilcox, yang bertubuh besar, kuat, dan pandai. Duncan dapat mengangkat dan memutar tubuh David dan mampu menunjukkan tempat terbaik untuk mencari udang karang di sungai. Duncan berkata, ia akan menjadi sahabat David jika David mau memasukkan jarinya ke mulut ular yang tidak berbisa. David memenuhi permintaan itu, dan ular mencengkeram kuat jarinya. Ular itu baru melepaskan gigitannya ketika Duncan memegang ekornya. Ketika berobat, dokter bukan mempermasalahkan lukanya, melainkan mengapa David begitu mudah dibodohi.
Lazimnya, sahabat tidak memberikan perintah, apalagi perintah yang konyol. Kita berhak menolaknya bila permintaan itu berpotensi merugikan. Namun, bila yang memberi perintah adalah Yesus, yang menjadikan kita sahabat-Nya, kita justru harus memperhatikannya dengan serius.
Dia memerintahkan agar kita saling mengasihi. Tetapi, Dia tidak sekadar memerintahkan, melainkan memberi teladan dan menyiapkan kita agar mampu melaksanakan perintah-Nya. Yesus pun menaati perintah Bapa-Nya (ay. 10). Sebagai sahabat terbaik kita, Yesus memberikan nyawa-Nya sendiri (ay. 13). Dia juga memberitahukan rahasia Bapa-Nya (ay. 15). Kita dikasihi dan dimampukan untuk mengasihi bila tinggal di dalam kasih-Nya (ay. 9). Menjadi sahabat Kristus adalah kehormatan besar. Perintah-Nya pun sangat menguntungkan (ay. 11) bila kita mau menaatinya.—HEM
TUHAN YESUS ADALAH SAHABAT YANG MEMBERIKAN PERINTAH
DEMI KEBAIKAN DAN SUKACITA KITA
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria