KURANG TIDUR
- Rincian
- Diterbitkan hari Minggu, 12 Juli 2015 00:00
- Ditulis oleh Pipi Agus Dhali
- Dibaca: 9712 kali
Baca: Markus 4:35-41
Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan memakai bantal. (Markus 4:38)
Bacaan Alkitab Setahun:
Mazmur 101-105
Di California, sopir yang akan mengendarai bus penumpang pada siang hari harus tidur minimal 10 jam pada malam sebelumnya. Korean Airlines pernah mencermati, rata-rata kesalahan navigasi penyebab kecelakaan pesawat terjadi pada jam tidur tengah malam. Pesawat ruang angkasa Challenger pernah mengalami kecelakaan akibat petugas pengambil keputusan untuk operasi itu kurang tidur karena merampungkan kerja maraton 20 jam dan hanya sempat tidur 3 jam pada malam sebelumnya.
Di tengah tantangan pelayanan, Yesus meluangkan waktu untuk tidur. Matius dan Lukas hanya sekilas menyebut Yesus “tidur” (Mat. 8:24) dan “tertidur” (Luk. 8:23), Markus malah merincinya: Dia “sedang tidur di buritan memakai bantal” (ay. 38). Artinya, dengan sengaja Yesus tidur. Setelah seharian melayani dari pagi hingga petang (ay. 35), Yesus mengambil kesempatan untuk beristirahat. Sebagai manusia, tubuh-Nya mengalami keletihan dan perlu tidur untuk mengalami pemulihan.
Selain pola makan, masyarakat kita bermasalah besar dengan pola tidur. Jika merasa punya waktu, orang enggan pergi tidur. Tengoklah pusat-pusat keramaian yang “tak pernah tidur” karena orang pergi ber-dugem! Sedangkan yang di rumah asyik dengan games atau chatting hingga larut. Padahal, tidak tidur adalah siksaan bagi badan dan jiwa kita. Sebaliknya, tidur cukup menyegarkan dan memulihkan kekuatan kita. Membuat kita siap menyambut tugas yang menanti di depan. Jika Yesus saja menyempatkan diri tidur, kenapa kita tidak?—PAD
ADA KALANYA HAL PALING SPIRITUAL YANG DAPAT DILAKUKAN SESEORANG
ADALAH TIDUR.—Charles Spurgeon
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria