SEDIKIT BICARA
- Rincian
- Diterbitkan hari Selasa, 07 Juli 2015 00:00
- Ditulis oleh Imelda Saputra
- Dibaca: 13227 kali
Baca: Ayub 2:1-13
Lalu mereka duduk bersama-sama dia di tanah selama tujuh hari tujuh malam. Seorang pun tidak mengucapkan sepatah kata kepadanya, karena mereka melihat, bahwa sangat berat penderitaannya. (Ayub 2:13)
Bacaan Alkitab Setahun:
Mazmur 72-77
Saat teman-teman Ayub—Elifas, Bildad dan Zofar—mendengar tentang musibah yang menimpa Ayub, mereka segera menjenguknya. Waktu bertemu dengan Ayub apa yang mereka lakukan? Segera memeluknya? Menghimpun dana karena Ayub sudah kehilangan harta benda? Mendoakannya? Tidak. Hal pertama yang mereka perbuat adalah duduk diam bersamanya. Bukan selama beberapa menit, namun selama tujuh hari tujuh malam. Barangkali mereka bertiga melihat betapa hebat penderitaan yang dialami Ayub sehingga mereka tidak tahu lagi hendak berbicara apa. Sekalipun diam, setidaknya kehadiran mereka membuat Ayub tahu bahwa ia tidak sendirian menghadapi semua kesusahan itu.
Sayangnya, Elifas, Bildad dan Zofar tidak terus diam. Setelah Ayub berbicara, mereka mulai mengungkit jangan-jangan Ayub telah berbuat dosa. Padahal, Allah menyebut Ayub orang saleh, dan justru mereka bertigalah yang bersalah. Ujungnya, Allah murka kepada mereka (Ayub 42:7), orang-orang yang tidak mampu mengendalikan mulut tersebut.
Kita mengalami masalah sering bukan karena perbuatan orang lain, melainkan karena kita terlalu banyak bicara atau berbicara tidak pada tempatnya. Amsal mengatakan bahwa di dalam banyak bicara pasti ada pelanggaran. (Ams. 10:19). Karena itu, kita perlu belajar mengendalikan mulut kita. Saringlah dulu, apakah kita memang perlu mengucapkannya, lalu bagaimana dampak perkataan kita, apakah dapat melukai orang lain. Jika kita memikirkannya dahulu, kita tak akan salah bicara, apa lagi mengalami kerugian olehnya.—ISP
ORANG YANG LEBIH CEPAT DALAM BERKATA-KATA DARIPADA DALAM
BERPIKIR AKAN SELALU MENEMUKAN MASALAH.—Erich Watson
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria