MENOLAK UNTUK MENYERAH
- Rincian
- Diterbitkan hari Rabu, 29 April 2015 00:00
- Ditulis oleh Go Hok Jin
- Dibaca: 19493 kali
Baca: Amsal 24:7-10
Jika engkau tawar hati pada masa kesesakan, kecillah kekuatanmu. (Amsal 24:10)
Bacaan Alkitab Setahun:
1 Raja-Raja 19-20
Seorang teman menulis status di Facebook: “Jika salah, perbaiki. Jika gagal, coba lagi. Tapi jika kamu menyerah, semuanya selesai.” Sebuah catatan singkat yang dipakai Tuhan untuk “membangunkan” semangat saya agar tidak menyerah. Nah, selama beberapa hari itu, entah mengapa ada godaan untuk menyerah karena suatu hal yang cukup berat untuk dijalani. Jadi, saya merasa bukan kebetulan jika hari itu saya membaca catatan singkat tetapi berbicara kuat itu.
Godaan untuk menyerah juga sering menghampiri orang yang sedang dalam masa kesesakan. Orang yang menyerah tidak memiliki kekuatan yang cukup dalam dirinya. Kondisi tawar hati biasanya disertai dengan perkataan yang putus asa, keinginan untuk menyerah, atau niat yang spontan untuk mundur. Alkitab FAYH menuliskan, ”Engkau orang lemah jika engkau tidak tahan uji dalam menghadapi kesesakan.” Kesulitan hidup, tantangan, dan kesesakan adalah kondisi yang wajar dialami oleh setiap orang. Status sebagai anak Tuhan bukanlah jaminan untuk terbebas dari kesesakan hidup. Sungguh keliru jika kita menyerah karena kita akan kian tak berdaya menghadapi tantangan itu.
Hari-hari ini, mungkin ada kesalahan fatal yang kita lakukan atau kegagalan yang kita alami. Tetapi, jangan menyerah! Masih ada kesempatan untuk memperbaiki atau mencoba lagi. Berjuanglah lagi dengan kekuatan yang Tuhan berikan karena masih ada harapan bagi kita. Buktikan bahwa kita punya cukup kekuatan dalam menolak godaan untuk menyerah.—GHJ
TUHAN TIDAK PERNAH MENGHARAPKAN UMAT-NYA UNTUK MENYERAH,
SEBAGAI MANA DIA JUGA TIDAK PERNAH MENYERAH
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria