GUNUNG YANG SALAH?
- Rincian
- Diterbitkan hari Senin, 27 April 2015 00:00
- Ditulis oleh Emmanuel Kurniawan
- Dibaca: 11768 kali
Baca: 1 Raja-raja 19:1-18
Di sana masuklah ia ke dalam sebuah gua dan bermalam di situ. Maka firman TUHAN datang kepadanya, demikian: "Apakah kerjamu di sini, hai Elia?" (1 Raja-raja 19:9)
Bacaan Alkitab Setahun:
1 Raja-Raja 14-15
Berbagai perubahan yang berlangsung di dunia ini tidak jarang mengancam kehidupan kita. Gelombang PHK, inflasi, dan kegentingan situasi sosial-politik tidak pernah membuat kita merasa benar-benar aman. Secara naluriah, manusia akan mencari tempat perlindungan yang dikiranya kebal ancaman.
Elia pernah lari. Terancam jiwanya, pekerjaan impiannya hancur lebur di depan mata, dan visi hidupnya terasa sia-sia. Ia bahkan meminta Tuhan mencabut saja nyawanya (ay. 4). Elia mencari tempat sembunyi yang aman. Manusiawi. Kita pun kerap buru-buru menambah frekuensi dan intensitas doa saat situasi memburuk; membayangkan tangan Tuhan yang Mahakuasa mengambil dan menyembunyikan kita ke tempat yang tak terjangkau oleh segala persoalan. Elia pun pergi ke Gunung Horeb.
Namun, di sana Tuhan justru bertanya, "Apakah kerjamu di sini, hai Elia?" (ay. 9, 13). Mirip seperti kita, Elia lantas membeberkan kesulitan dan ketidakberdayaannya (ay. 10, 14). Akan tetapi, Tuhan berfirman bahwa pekerjaan kita tidak bisa dilakukan di “tempat persembunyian” (ay. 15-18). Kita harus keluar dan menjadi bagian dari perubahan tersebut, bukan untuk kalah dan terpinggirkan, tetapi untuk bertumpu pada landasan sejati.
Perubahan adalah salah satu cara Tuhan mengungkapkan cinta-Nya agar kita menepis rasa aman yang palsu dan memperbarui landasan tempat kita bertumpu di tengah perubahan, bukannya berlari sambil merengek. Tuhan pun dengan cara-Nya yang ajaib tidak pernah meninggalkan Elia—dan kita.—EMA
KETIMBANG SEMBUNYI, AJAK TUHAN BERJALAN BERSAMA KITA
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria