MELEMPAR ROTI KE AIR
- Rincian
- Diterbitkan hari Rabu, 22 April 2015 00:00
- Ditulis oleh Samuel Yudi Susanto
- Dibaca: 18238 kali
Baca: Pengkhotbah 11:1-8
Lemparkanlah rotimu ke air, maka engkau akan mendapatnya kembali lama setelah itu. (Pengkhotbah 11:1)
Bacaan Alkitab Setahun:
1 Raja-Raja 2:26-4
Hasil dari usaha menjajakan gorengan mungkin hanya cukup untuk makan satu hari keluarga Pak Tono. Toh kenyataan itu tidak mengalangi Pak Tono untuk bermurah hati. Selama beberapa waktu, setiap sore ia menyisihkan sebungkus gorengan untuk seorang anak dan ibunya yang sakit. Lima belas tahun berpisah dan ia pun sudah lupa dengan anak itu. Kehidupan Pak Tono tidak berubah, ia tetaplah penjaja gorengan dengan penghasilan pas-pasan.
Suatu hari sebuah mobil mewah berhenti di dekatnya. Seorang pemuda keluar dari mobil itu dan menyapa, “Pak Tono masih ingat saya?” Pak Tono menggeleng. “Saya anak kecil yang setiap sore menerima sebungkus gorengan dari Bapak. Kini izinkan saya untuk membalas budi baik Bapak.” Pak Tono terperanjat mendengarnya.
Salomo memberikan nasihat yang tidak lazim: melemparkan roti ke air. Ia berkata, ketika kita melakukannya, kita akan mendapatkannya lagi lama setelah itu. Rasanya mustahil ya? Bukankah lebih mungkin kalau kita melempar roti ke air, roti itu tidak pernah kembali pada kita? Kebenaran apakah yang hendak Tuhan sampaikan kepada kita melalui nasihat Salomo ini?
Tuhan sedang menunjukkan kepada kita tentang hakikat bermurah hati. Sama seperti air adalah tempat yang tidak lazim untuk melemparkan roti, lakukanlah kebaikan pada orang lain tanpa pamrih. Hendaknya kita bermurah hati atas dasar ketulusan, kerelaan, dan tanpa syarat, bukan karena mengharap-harapkan balasan.—SYS
KEMURAHAN HATI TANPA SYARAT ITU SAMA SEPERTI
KETIKA KITA MELEMPARKAN SECUIL ROTI KE DALAM AIR
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria