MENDENGAR ATAU MENDENGARKAN?
- Rincian
- Diterbitkan hari Minggu, 12 April 2015 00:00
- Ditulis oleh Yunias Indah Wijianti
- Dibaca: 15274 kali
Baca: Lukas 10:38-42
Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya. (Lukas 10:39)
Bacaan Alkitab Setahun:
2 Samuel 3-5
Seorang guru Sekolah Minggu kecewa melihat muridnya tidak mampu mengingat cerita Alkitab yang telah diajarkan. Jemaat dewasa juga tak berbeda. Hal itu terjadi karena banyak orang hanya mendengar, bukan mendengarkan. “Mendengar” mengarah pada kemampuan memperoleh informasi melalui telinga. “Mendengarkan” melibatkan usaha untuk memahami informasi itu sebaik mungkin. Ketika mendengarkan, orang berkonsentrasi dan berfokus pada informasi yang disampaikan sehingga tertanam dalam hati dan pikiran.
Maria dan Marta memiliki respons yang berbeda terhadap perkataan Yesus. Kehadiran Yesus di rumah mereka mendatangkan sukacita bagi kedua perempuan ini. Maria menetapkan hati untuk duduk dekat kaki Yesus dan mendengarkan perkataan-Nya (ay. 39). Sementara itu Marta sibuk melayani Yesus dan mungkin sambil sesekali mendengar perkataan-Nya (ay. 40). Maria bukan sekadar mendengar untuk memperoleh pengetahuan tentang firman Allah; ia memusatkan hati dan pikiran untuk memahami firman itu. Maria memberikan perhatian penuh terhadap perkataan Yesus. Ia tidak hanya mendengar, tetapi mendengarkan!
Tidak ada seorang pun yang mampu memahami firman Allah secara sempurna. Namun, jika kita mau mendengarkan firman Allah, bukan hanya mendengarnya, Roh Kudus akan memampukan kita untuk memahami firman-Nya sedikit demi sedikit. Memusatkan hati dan pikiran saat mendengarkan firman Allah akan menolong kita mengerti dan terus mengingat apa yang Allah kehendaki dalam hidup kita.—YIW
MENDENGARKAN FIRMAN ALLAH
MERUPAKAN CARA MENGENAL KEHENDAK ALLAH
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria