YANG TERENDAH DULU
- Rincian
- Diterbitkan hari Selasa, 17 Maret 2015 00:00
- Ditulis oleh Agustina Wijayani
- Dibaca: 12360 kali
Baca: Lukas 14:7-11
Tetapi, apabila engkau diundang, pergilah duduk di tempat yang paling rendah. Mungkin tuan rumah akan datang dan berkata kepadamu: Sahabat, silakan duduk di tempat yang lebih terhormat. (Lukas 14:10)
Bacaan Alkitab Setahun:
Yosua 11-13
Di situs Asia One pada 13 Juni 2014, PM Singapura Lee Hsien Loong tertangkap kamera sedang mengantre untuk membeli makanan cepat saji murah di Blk 85 Redhill Lane. Foto itu diunggah di Facebook dan orang pun memperbincangkan kerendahan hatinya. "Ia seperti paman biasa berusia 50-60 tahun yang antre setengah jam untuk sayap ayam goreng kesukaannya," tulis pengunggahnya, Lianhe Wanbao. Alih-alih menuntut keistimewaan, Lee rela berdiri lama dan menunggu giliran membeli--sekalipun ia punya ratusan pengawal yang bisa disuruh membelikan makanan itu.
Ketika orang Farisi merasa lebih baik dan lebih tinggi kedudukannya daripada orang lain, Yesus mengutarakan perumpamaan tentang pesta pernikahan. Perasaan atau pikiran bahwa kita lebih baik itu sebaiknya ditanggalkan, juga harapan agar orang lain tunduk dan menghormati kita. Sebab, penghormatan itu diberikan oleh orang lain. Jika kita layak mendapatkannya, orang akan memberikannya. Merendahkan hati kita dulu adalah sikap terbaik yang Yesus ajarkan (ay. 8-10).
Kiranya Roh Allah menolong kita bersikap rendah hati di segala tempat dan peristiwa. Ambillah tempat terendah dulu agar kita tak dipermalukan. Kadang memang ini tak mudah. Bisa jadi kita berpikir, "Seharusnya saya diistimewakan", "Seharusnya saya didahulukan", "Seharusnya saya yang dipanggil maju ke depan". Bila tak mendapatkannya, kita hanya akan kecewa atau cemburu pada orang lain yang memperolehnya. Mari kembali pada nasihat Yesus. Dia meminta kita rendah hati seperti Dia.—AW
ORANG BISA TERUS RENDAH HATI KETIKA IA MENYADARI
BAHWA PENCAPAIANNYA ADALAH BERKAT TUHAN, BUKAN USAHA SENDIRI
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria