UTAMAKAN TUHAN
- Rincian
- Diterbitkan hari Selasa, 30 September 2014 00:00
- Ditulis oleh Rellin Ayudya
- Dibaca: 13518 kali
Baca: Markus 10:17-27
Mendengar perkataan itu mukanya muram, lalu pergi dengan sedih, sebab banyak hartanya. (Markus 10:22)
Bacaan Alkitab Setahun:
Maleakhi 1-4
Anne Avantie, seorang desainer terkenal di Indonesia bertutur, kesadarannya akan keberadaan Tuhan membuat ia berkomitmen untuk menjadi jembatan kasih bagi sesama dan memohon pada Tuhan untuk memakainya. Menurutnya, tidak semua hal dapat dibeli dengan uang dan popularitas. Ia mewujudkannya dengan mendirikan yayasan Wisma Kasih Bunda untuk membantu para balita penderita hydrochepalus dan yang membutuhkan pelayanan khusus lainnya. Sekitar 800 anak telah ia bantu sejak 2002. Selain itu, Anne pun menyelenggarakan pelatihan bagi para penjahit, mahasiswa, dan ibu rumah tangga.
Berbeda dengan orang kaya dalam bacaan kita hari ini yang menginginkan hidup kekal. Ketika ia diminta Yesus menjual apa yang ia miliki dan memberikan kepada orang miskin kemudian mengikut Yesus, mukanya menjadi muram. Ia mengira ketaatannya pada hukum Taurat sejak masa mudanya dapat menjadi modal untuk memperoleh hidup kekal. Keengganannya melakukan perintah Tuhan menunjukkan keterikatannya pada kekayaan. Dan akhirnya, ia juga kehilangan harta sejati: Yesus Kristus.
Yesus tidak mengajarkan kita untuk menjadi miskin demi kehidupan kekal. Dia sedang mengajarkan prioritas kita, kekayaan ataukah Yesus. Kita hanyalah pengelola atas setiap harta kekayaan yang bersumber dari Tuhan, bukan pemilik sehingga kita erat menggenggamnya. Kiranya kita dapat bijaksana menggunakan harta yang dimiliki sehingga tidak mengalangi kita untuk fokus dan terus mengikut Tuhan.—RA
TEMPATKAN TUHAN DI ATAS SEGALANYA HINGGA MELALUI HARTA KITA
NAMA TUHAN KIAN DIPERMULIAKAN
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria