ILUSI PENGETAHUAN
- Rincian
- Diterbitkan hari Kamis, 28 Agustus 2014 00:00
- Ditulis oleh Edy Siswoko
- Dibaca: 11245 kali
Baca: Mazmur 14:1-7
Orang bebal berkata dalam hatinya: "Tidak ada Allah." Busuk dan jijik perbuatan mereka, tidak ada yang berbuat baik. (Mazmur 14:1)
Bacaan Alkitab Setahun:
Yeremia 49-50
Shankar Vedantam, wartawan National Public Radio bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, memaparkan adanya “Ilusi Pengetahuan”. Eksperimennya membuktikan bahwa otak manusia sering berpura-pura tahu persoalan yang belum ia ketahui, bukannya mengakui bahwa ia sesungguhnya belum tahu. Hal ini memunculkan rasa aman palsu dan rasa percaya diri berlebihan.
Penelitian itu menunjukkan bahwa akal kita terbatas. Alkitab juga mengatakan demikian (Pkh. 8:17). Tetapi, ada orang-orang di dunia ini yang lebih condong mengandalkan rasio. Mereka menganggap akal sebagai satu-satunya dasar untuk memecahkan semua masalah sehingga mereka menolak isi Alkitab yang tak dapat dimengerti akal. Mereka adalah orang bebal yang menolak adanya Allah, dan otomatis mereka juga tak percaya akan karya Allah, seperti penciptaan dan berbagai mukjizat di Alkitab. Mereka tak percaya adanya hukuman Allah sehingga berbuat semaunya sendiri (Mzm. 14:1).
Kita menggunakan akal hampir dalam segala hal. Tetapi, karena Alkitab dan juga penelitian ilmiah memperlihatkan keterbatasan akal, kita tak bisa mempercayai akal sepenuhnya. Sebanyak apa pun manusia belajar, tetap ada banyak hal yang tidak dapat dipahami akal manusia sebab Tuhan masih merahasiakannya (Ams. 25:2). Lalu, apa yang dapat kita percayai sepenuhnya? Percayalah pada firman Tuhan, yang sudah terbukti bisa dipercaya (Mzm. 119:86).—ES
TUHAN MEMBERI AKAL AGAR KITA DAPAT MENCARI DIA,
BUKAN UNTUK MENYANGKAL KEBERADAAN-NYA
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria