MENYALAHKAN ORANG LAIN
- Rincian
- Diterbitkan hari Jum'at, 15 Agustus 2014 00:00
- Ditulis oleh Silvia Wiguno Setiawan
- Dibaca: 26859 kali
Baca: Lukas 6:37-42
Mengapa engkau melihat serpihan kayu di dalam mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu sendiri tidak engkau ketahui? (Lukas 6:41)
Bacaan Alkitab Setahun:
Yeremia 4-6
Seorang anak menangis dengan nyaring sambil memarahi temannya. Rupanya ia baru saja terjatuh saat berlari menuruni tangga dengan tergesa-gesa. Ia tidak melihat ada tas di sana. Ibu guru mencoba menenangkan dan mengingatkannya untuk tidak lagi berlari saat menuruni tangga. Alih-alih menjadi tenang, anak ini terus menangis sambil mengatakan bahwa pemilik tas tersebutlah yang seharusnya bertanggung jawab atas kecelakaan yang menimpanya.
Betapa mudah melihat kesalahan orang lain dan menganggap diri lebih baik dari orang lain. Hal ini juga yang Tuhan ajarkan kepada banyak orang, termasuk para ahli Taurat dan orang Farisi. Mereka mudah menghakimi dan melihat kesalahan orang lain (ay. 37). Mereka menganggap diri saleh dan merasa tahu banyak kebenaran, padahal sebenarnya tidak. Tuhan mengibaratkannya seperti orang buta yang menuntun orang buta (ay. 38) dan menyebut mereka sebagai orang munafik (ay. 42b). Perintah yang tegas diberikan oleh Tuhan kepada mereka: “Keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas.”
Seberapa mudahkah kita menghakimi dan melihat kesalahan orang lain? Saat mulut kita akan mengeluarkan kata-kata penghakiman atau celaan, berhentilah sejenak. Mari dengan kerendahan hati kita minta supaya Tuhan sendiri yang senantiasa menunjukkan kepada kita dosa yang perlu diakui, kebiasaan buruk yang perlu dibuang. Dan alih-alih berdoa meminta agar Tuhan mengubah orang lain, mintalah terlebih dahulu agar Tuhan mengubah kita.—SWS
ORANG YANG RENDAH HATI TIDAK MUDAH MENGHAKIMI,
TETAPI MUDAH MENGAKUI KESALAHAN DIRI
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria