MOTIVASI YANG BENAR
- Rincian
- Diterbitkan hari Sabtu, 02 Agustus 2014 00:00
- Ditulis oleh Sigit Kurniawan D.P.
- Dibaca: 12309 kali
Baca: Kisah Pr. Rasul 3:1–10
Lalu orang itu menatap mereka dengan harapan akan mendapat sesuatu dari mereka. (Kisah Pr. Rasul 3:5)
Bacaan Alkitab Setahun:
Yesaya 5-9
Setelah menjalani beberapa kali operasi dan dua kali gagal transplantasi kornea, ayah saya masih belum mau berhenti berusaha untuk sembuh meskipun dokter sudah angkat tangan. Karena ingin bisa melihat kembali dengan sempurna, akhirnya ia “terpaksa” datang ke kebaktian penyembuhan. Suatu tindakan yang selama ini selalu ia tolak. “Tuhan tidak mencelikkan matanya, tetapi Tuhan mencelikkan hatinya. Kini Yesus telah menjadi Juruselamatnya,” bisik sepupu saya. Beberapa waktu kemudian, dengan kondisi mata kanan buta total dan kemampuan mata kiri tinggal 40%, ia minta dibaptis.
Kisah orang sakit lumpuh di Gerbang Indah ini punya kemiripan dengan kisah ayah saya. Bedanya, motivasi mereka datang ke rumah Tuhan. Ayah saya datang memohon kesembuhan, sedangkan si lumpuh untuk meminta sedekah. Namun, pada akhirnya keduanya “bertemu” dengan Tuhan. Tegasnya, mereka tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan, tetapi malahan mendapat apa yang mereka butuhkan. Dengan kata lain, mereka mendapat yang terbaik dari Tuhan.
Ada banyak motivasi yang mendorong orang untuk datang beribadah—mencari jodoh, kesembuhan, unjuk kemampuan bernyanyi, aktualisasi bakat musik, dan sebagainya. Tidak salah sepenuhnya, namun juga belum tentu berkenan di hadapan Tuhan. Anugerah dan pemeliharaan Tuhan seharusnya mendorong kita memiliki motivasi yang benar, yaitu kerinduan untuk senantiasa bersyukur kepada Dia yang akan memelihara kita sesuai dengan kebutuhan kita, seorang demi seorang.—WAN
DENGAN MOTIVASI YANG BENAR, IBADAH DAN PELAYANAN KITA
AKAN MENJADI BERKAT YANG MEMANCAR
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria