DEMI KENYAMANAN
- Rincian
- Diterbitkan hari Selasa, 17 Jun 2014 00:00
- Ditulis oleh Samuel Yudi Susanto
- Dibaca: 12585 kali
Baca: 2 Raja-Raja 11:1-20
Ketika Atalya, ibu Ahazia, melihat bahwa anaknya sudah mati, maka bangkitlah ia membinasakan semua keturunan raja.(2 Raja-Raja 11:1)
Bacaan Alkitab Setahun:
Ayub 9-12
Ada yang menarik perhatian saya ketika pertama kali naik pesawat terbang. Meskipun berada dalam satu pesawat, tidak semua penumpang mendapatkan fasilitas yang sama. Mereka yang memiliki tiket bisnis, mendapatkan tempat duduk yang nyaman, bisa tidur nyenyak seolah ada di kamar sendiri. Saya yang bertiket ekonomi harus rela menahan pegal karena duduk di kursi yang sempit. Saya sempat iri sebelum sadar bahwa mereka bisa memperoleh kenyamanan itu karena mau membayar lebih mahal pada perusahaan penerbangan. Meskipun uang bukanlah segalanya, uang sering dikejar demi membeli kenyamanan.
Pengejaran kenyamanan bukanlah hal baru. Setelah raja Ahazia wafat, Atalya, sang ibu, naik takhta. Demi kekuasaan, sang nenek membinasakan semua keturunan raja (ay. 1). Beruntung Yoas, putra Ahazia yang lebih berhak naik takhta, diselamatkan Yoseba dan terluput dari kekejian neneknya (ay. 2). Kenyamanan dan kekuasaan bisa mendatangkan dosa yang lebih serius, yakni melupakan Tuhan dan menyembah berhala (ay. 18).
Kita acap salah memilih demi mengejar kenyamanan hidup, menempuh cara yang tidak sesuai kehendak Tuhan. Mari kita mengingat kembali apa yang pernah Yesus katakan bahwa harta di bumi—dapat mengacu pada dunia dan segala kenikmatannya—tidak akan bertahan lama, hanya harta di surgalah yang abadi (Mat. 6:19-20). Kebenaran ini mengingatkan kita untuk tidak terjerat oleh harta, apalagi menjual iman hanya untuk kenikmatan sesaat.—SYS
KELEKATAN PADA KENYAMANAN DAN KENIKMATAN DUNIA
MERUPAKAN MUSUH BAGI KECINTAAN AKAN TUHAN
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria