SIKAP DOA
- Rincian
- Diterbitkan hari Jum'at, 13 Jun 2014 00:00
- Ditulis oleh Eddy Nugroho
- Dibaca: 26122 kali
Baca: Efesus 3:14-21
Bagi Dia, yang dapat melakukan jauh lebih banyak daripada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita. (Efesus 3:20)
Bacaan Alkitab Setahun:
Ester 4-7
Pada umumnya kecenderungan orang dalam berdoa adalah memohon agar segala keinginan atau kerinduannya dikabulkan Tuhan. Kehendak dirinya lebih mengemuka di sini. Namun, Paulus mendorong kita memiliki sikap doa yang berbeda, yaitu menjadikan kehendak Allah sebagai landasannya.
Paulus berdoa agar jemaat Efesus dikuatkan dan diteguhkan oleh Roh Allah berdasarkan kekayaan kemuliaan-Nya. Inilah kebutuhan mendasar orang beriman, yaitu kehadiran kuasa Allah di dalam hidupnya. Paulus juga berdoa agar orang Kristen nonYahudi, sebagai bagian dari keluarga Allah, memahami kasih Kristus yang multidimensi. Umat yang telah mengalami kasih Kristus niscaya akan memahami kasih itu serta mau hidup dan berakar serta berdasar di dalamnya. Tujuannya, agar jemaat Efesus dipenuhi oleh kepenuhan Allah. Doksologi (nyanyian pujian) pada akhir doa Paulus memperlihatkan keyakinan Paulus akan kebesaran Allah. Dia sanggup melakukan jauh lebih banyak daripada yang kita doakan atau kita pikirkan.
Doa Paulus ini menggarisbawahi kebutuhan utama umat Tuhan. Jemaat akan mengalami hidup yang dinamis ketika mereka menyadari kehadiran Kristus di dalam hati mereka. Hidup mereka akan efektif karena memiliki kualitas yang lahir dari kuasa Roh Kudus, pemahaman akan kasih Kristus, serta dipenuhi oleh kepenuhan Allah. Inilah yang akan menolong jemaat dalam ber doa. Mereka akan mempercayakan hidupnya pada kuasa dan kehendak-Nya. “Bukan kehendakku, tapi kehendak-Mulah yang jadi.”—ENO
DOA BUKANLAH MENUNTUT KEHENDAK KITA DIKABULKAN,
MELAINKAN BERSERAH AGAR KEHENDAK-NYA TERJADI.
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria