ANUGERAH YANG MENDIDIK
- Rincian
- Diterbitkan hari Minggu, 09 Maret 2014 00:00
- Ditulis oleh Yakobus Budi Prasojo
- Dibaca: 28859 kali
Baca: Titus 2:11-15
Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini. (Titus 2:12)
Bacaan Alkitab Setahun:
Ulangan 24-27
Pernahkah Anda mendengar pertanyaan bernada miring seperti ini: “Enak sekali ya menjadi orang Kristen? Tinggal percaya kepada Yesus kemudian diselamatkan. Boleh seenaknya berbuat apa saja kemudian dosa-dosanya diampuni.” Inilah anggapan sementara orang yang tidak mengerti ajaran kekristenan yang sesungguhnya.
Memang benar kekristenan mengajarkan bahwa keselamatan adalah anugerah Tuhan semata (ay. 11; bandingkan Efesus 2:89). Hal ini berarti tidak ada peran serta atau usaha manusia sedikitpun, semua murni pekerjaan Tuhan. Anugerah diperlukan karena tidak ada cara lain, termasuk perbuatan baik manusia sekalipun, untuk menyelamatkan manusia dari hukuman dosa. Tetapi bukan berarti orang Kristen setelah diampuni dan diselamatkan kemudian boleh berbuat apa saja. Orang yang sudah mendapatkan anugerah Allah akan belajar siapakah Allah, karakter dan kehendak-Nya. Pengenalan akan Allah selanjutnya memberinya motivasi untuk hidup selaras dengan kehendak-Nya. Inilah yang dikenal banyak orang sebagai hidup baik (ay. 14). Ia punya keinginan untuk tidak berbuat dosa karena dosa hakikatnya adalah melawan kehendak Allah. Anugerah dan didikan untuk hidup baik adalah satu paket yang diterima bersama-sama.
Sudahkah kita menerima didikan Tuhan untuk hidup baik ketika kita mendapat anugerah-Nya? Jangan sampai kita mau menerima anugerah-Nya, tetapi menolak ajaran-Nya. Melalui kesaksian kita, biarlah orang menyaksikan kemuliaan anugerah yang Tuhan berikan kepada kita.—YBP
KETIKA KITA MENERIMA ANUGERAH,
KITA AKAN BELAJAR DARI SANG PEMBERI ANUGERAH
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria