TERPAKSA PULANG KAMPUNG
- Rincian
- Diterbitkan hari Sabtu, 08 Februari 2014 00:00
- Ditulis oleh Istiasih
- Dibaca: 9895 kali
Baca: Ayub 42
Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal. (Ayub 42:2)
Bacaan Alkitab Setahun:
Imamat 19-21
Dulu saya bekerja di perantauan. Suatu saat saya mesti pulang kampung karena Ibu terkena stroke dan saya harus menjaganya. Di satu sisi, saya senang bisa bertemu dan berkumpul kembali dengan keluarga dan saudara-saudara. Di sisi lain, saya sangat sedih melihat keadaan Ibu. Dulu ia sangat aktif; sekarang terus menerus berbaring, tidak dapat bangun atau berjalan tanpa bantuan orang lain.
Rencana manusia sering berbeda atau bahkan bertolak belakang dengan rencana Allah. Pada waktu itu karier saya sedang bagus dan sejumlah impian saya mulai terealisasi. Banyak hal dipercayakan kepada saya dan saya sangat menikmatinya. Tetapi, saya harus meninggalkannya. Meskipun terasa berat, saya belajar memahami rencana Tuhan.
Kisah kehidupan Ayub menghibur saya. Terbukti, Allah itu layak dipercaya. Dia tidak pernah merencanakan hal yang jahat atau kecelakaan terhadap umat-Nya. Sekalipun harus mengalami sengsara dan kehilangan, Ayub tidak meninggalkan Allah. Pada akhirnya ia menyaksikan Allah memulihkan hidupnya menjadi jauh lebih baik.
Seperti Ayub yang tetap mempercayai Allah sekalipun hidupnya hancur, saya memutuskan mengikuti rencana Tuhan yang belum saya mengerti. Ya, terhadap rencana Allah yang sulit diduga, kita bisa belajar mengikutinya dan percaya bahwa rencana-Nya lebih baik dari segala rencana manusia. Yang pasti, Allah menyertai kita apa pun yang terjadi. Dia tidak pernah meninggalkan kita seorang diri dan membiarkan kita dalam kebingungan.—IST
KITA TIDAK TAHU APA YANG AKAN TERJADI PADA MASA DEPAN,
AGAR KITA BELAJAR BERPEGANG TEGUH PADA PENYERTAAN TUHAN
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria