KERENDAHAN HATI
- Rincian
- Diterbitkan hari Sabtu, 16 November 2013 00:00
- Ditulis oleh Piter Randan Bua
- Dibaca: 18635 kali
Baca: Filipi 2:1-11
Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. (Filipi 2:8)
Bacaan Alkitab Setahun:
Kisah Para Rasul 20-22
Ketika si ular tua membisikkan dusta ke telinga Hawa dan Hawa mendengarnya, saat itulah kerendahan hati dihancurkan oleh kesombongan. Kesombongan merasuki kehidupan Hawa dengan keinginan untuk menjadi setara dengan Allah-mengetahui yang baik dan yang buruk. Akibatnya, hidup Hawa dan keturunannya rusak akibat dosa dan kutuk.
Sampai hari ini kesombongan itu masih merasuki kehidupan manusia. Entah disadari entah tidak, semua kehancuran di dunia ini berawal dari kutuk ini. Perang dan pertumpahan darah, penderitaan dan sifat egois, ambisi dan kecemburuan, patah hati dan kepahitan-berbagai bentuk kesengsaraan, mulai dari yang terjadi dalam hubungan antar pribadi sampai yang berskala internasional, berakar dari kesombongan. Dan, berbagai cara sudah dilakukan untuk mengatasinya, tetapi tidak berhasil juga. Begitu kuatnya kekuatan di balik kesombongan itu.
Kesombongan hanya dapat dikalahkan dengan kerendahan hati. Dan, kerendahan hati itu terpancar dalam diri Anak Domba Allah, Dia yang telah merendahkan diri-Nya sebagai hamba, taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib (ay. 8). Kerendahan hati Anak Domba Allah inilah yang menaklukkan kesombongan Iblis.
Untuk mengalahkan kesombongan, kita tidak dapat mengandalkan kekuatan diri. Kita perlu menyambut Yesus yang rendah hati dan mengalami pembaruan-Nya. Hari demi hari tinggal di dalam kasih-Nya, dan biarlah kerendahan hati-Nya mengalir di dalam dan melalui kehidupan kita. Kita belajar mengikuti kehendak-Nya, bukan memaksakan kemauan kita.—PRB
KESOMBONGAN MENGANDALKAN KEKUATAN PRIBADI;
KERENDAHAN HATI BERPAUT PADA ANUGERAH ILAHI
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria