PROBLEM TERBESAR
- Rincian
- Diterbitkan hari Kamis, 17 Oktober 2013 00:00
- Ditulis oleh Petrus Kwik
- Dibaca: 10799 kali
Baca: Amsal 4:20-27
Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan karena di situlah terpancar kehidupan. (Amsal 4:23)
Bacaan Alkitab Setahun:
Markus 10-11
Seorang wartawan pernah bertanya kepada penginjil D.L. Moody, orang mana yang memberi kesulitan paling besar dalam pelayanannya. Moody menjawab seketika, “Saya mempunyai kesulitan paling banyak dengan D.L. Moody dibandingkan dengan orang-orang mana pun yang masih hidup.”
Pernyataan Moody menggarisbawahi bahwa problem terbesar kita ternyata bukanlah setan dan anak buahnya. Mereka sudah dikalahkan oleh Tuhan Yesus di kayu salib. Problem terbesar kita tidak lain adalah diri sendiri. Sekalipun kita sudah percaya kepada Yesus, sifat kedagingan manusia yang berpusat pada diri sendiri dan egois itu masih melekat. Keakuan ini bahkan sering masih sangat kuat. Setiap orang percaya memiliki pergumulannya masing-masing untuk menghadapi keakuan ini. Inilah antara lain yang hendak disampaikan penulis Amsal ketika memperingatkan kita untuk menjaga hati.
Kita perlu waspada jika ada kecenderungan untuk mati-matian menjunjung gengsi. Kita berusaha keras agar setiap orang menghormati kita dan tidak ada yang meremehkan kita. Tanpa kita sadari, sikap semacam itu malah memperkuat keangkuhan dan kesombongan. Sederet masalah lain akan mengikutinya, seperti tidak mau ditegur, tidak mau mengampuni, dan merasa diri paling benar. Inilah keakuan yang perlu kita taklukan di dalam kehidupan kita. Inilah kondisi yang perlu kita waspadai agar tidak membelenggu hati kita. Kiranya Kristuslah yang bertahta di dalam hati kita dan memimpin segenap hidup kita, bukannya keakuan kita sendiri.— PK
KETIKA KITA BELAJAR TUNDUK PADA KEHENDAK TUHAN,
KITA MENAKLUKKAN PROBLEM TERBESAR KITA
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria