SAI BUMI RUWA JURAI
- Rincian
- Diterbitkan hari Selasa, 27 Agustus 2013 00:00
- Ditulis oleh Eddy Nugroho
- Dibaca: 9297 kali
Baca: Matius 5:1-12
Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. (Matius 5:9)
Bacaan Alkitab Setahun:
Yeremia 45-48
Seusai dialog “Damailah Lampungku” di Bandar Lampung, muncul tekad yang kuat untuk membangun perdamaian di Lampung. Daerah ini dijuluki “Sai Bumi Ruwa Jurai”, yang berarti satu bumi dua suku. Dialog itu diharapkan dapat mencegah konflik komunal terulang pada masa yang akan datang. Tentu saja, dialog saja tidak cukup. Diperlukan niat yang kuat dari seluruh warga untuk membawa damai di daerahnya.
Apakah arti damai bagi kita? Kata “damai” dalam bahasa Ibrani adalah shalom, yang mengandung makna sejahtera, sehat, dan makmur. Damai adalah segala sesuatu yang membuat dan membawa kebaikan bagi manusia. Damai adalah kenikmatan atas segala kebaikan. Membawa damai, dengan demikian, berarti berbuat sesuatu sehingga orang lain dapat menikmati kebaikan. Membawa damai berarti membawa atau berbuat kebaikan bagi sesama. Membawa damai berarti mengambil risiko untuk disalahmengerti, bahkan terkadang usaha kita tidak dihargai dan belum tentu berhasil. Mengapa anak-anak Allah dipanggil untuk menjadi orang yang membawa damai? Karena mereka melakukan pekerjaan yang dilakukan oleh Allah sehingga tindakan mereka mencerminkan karakter Allah, Sang Raja Damai.
Kita sebagai anak Allah diharapkan berperan aktif untuk membawa damai di bumi pertiwi, Indonesia. Perbedaan seharusnya memperkaya kita sehingga bisa saling melengkapi. Tuhan menciptakan kita tidak sama, tetapi bisa menjadi sesama bagi orang lain sehingga orang lain dapat menikmati kebaikan kasih Allah karena kehadiran kita.— ENO
KEBAIKAN ADALAH BAHASA YANG DAPAT DIDENGAR ORANG TULI
DAN DIPAHAMI ORANG BODOH. –Anonim
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria