MEMAKAI ALAT MUSIK?
- Rincian
- Diterbitkan hari Minggu, 16 Jun 2013 00:00
- Ditulis oleh Jimmy Setiawan
- Dibaca: 12328 kali
Baca: Mazmur 150:1-6
Pujilah Dia dengan tiupan sangkakala, pujilah Dia dengan gambus dan kecapi! (Mazmur 150:3)
Bacaan Alkitab Setahun:
Ayub 5-8
Dokumen gereja dari abad-abad pertama, termasuk Perjanjian Baru, tidak mencatat pemakaian alat musik dalam ibadah gereja. Kemungkinan, hal ini disebabkan adanya asosiasi negatif dari alat musik. Pada saat itu, alat musik memang lebih sering dipakai dalam penyembahan berhala. Tidaklah mengherankan, orang Kristen perdana menjadi gamang terhadap penggunaan alat musik untuk ibadah mereka.
Benarkah alat musik tidak boleh dipakai dalam ibadah? Mazmur 150 terang-terangan mendorong pemakaian alat musik dalam ibadah. Namun, ada dua prinsip penting yang harus diindahkan. Pertama, alat musik harus menolong nyanyian orang percaya. Ayat 1-2 berbicara tentang pujian yang dilantunkan dengan suara manusia. Setelah itu, barulah aneka alat musik disebutkan. Hal ini menunjukkan urutan kepentingan. Dalam ibadah, suara manusia menempati prioritas pertama. Saat alat musik begitu bising dan mempersulit jemaat bernyanyi, alat musik telah disalahgunakan. Kedua, permainan alat musik harus dilandasi oleh sikap hati yang menyembah Tuhan. Perhatikan frase “Pujilah Dia” yang mendahului penyebutan setiap alat musik. Permainan alat musik harus dilandasi oleh hati yang memuji Allah.
Kembangkanlah dan persembahkanlah kemampuan Anda dalam bermain alat musik untuk membantu penyembahan jemaat. Mainkanlah alat musik berdawai, tiup, dan perkusi dengan terampil. Ketahuilah, Allah menyukai permainan alat musik yang dilakukan dengan hati yang memuliakan Dia. Betapa indahnya memuji Tuhan!—JIM
ALAT MUSIK DALAM IBADAH TIDAK BOLEH MENGHAMBAT
MELAINKAN HARUS MENDUKUNG NYANYIAN JEMAAT
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria