DIKTATOR YANG KEJAM?
- Rincian
- Diterbitkan hari Sabtu, 06 April 2013 00:00
- Ditulis oleh Petrus Kwik
- Dibaca: 9255 kali
Baca: Ulangan 10:12-22
Maka sekarang, hai orang Israel, apakah yang dimintakan dari padamu oleh TUHAN, Allahmu, selain dari takut akan TUHAN, Allahmu. (Ulangan 10:12)
Bacaan Alkitab Setahun:
1 Samuel 17-18
Hitler ingin membuktikan loyalitas rakyat Jerman kepadanya. Suatu malam ia menyamar sebagai orang biasa dan masuk ke gedung bioskop. Sebelum film diputar, terdengar sebuah pengumuman, “Para penonton yang terhormat, film ini melukiskan kegiatan terakhir pemimpin besar kita, Adolf Hitler!” Penonton pun serentak berdiri dan menghormat ke arah layar. Hitler begitu terharu sampai ia lupa berdiri. Tiba-tiba penonton di sampingnya berkata, “Hai, Bung, cepat berdiri! Saya tahu bagaimana perasaan Anda terhadap haram jadah itu. Tapi, kita sedang diawasi polisi rahasia!”
Anekdot itu menggambarkan penghormatan yang tidak tulus. Penghormatan yang terpaksa, dilakukan karena takut akan hukuman. Seperti itu jugakah “takut akan Tuhan” yang dimaksudkan dalam Kitab Suci? Ada orang yang taat bukan karena mengasihi Tuhan, melainkan karena takut mendapat hukuman jika ia tidak taat. Orang itu membayangkan Allah sebagai sesosok diktator kejam yang siap menghukum setiap ketidaktaatan.
Allah bukan diktator yang kejam. Sebaliknya, Dia adalah Bapa yang sangat baik dan bijaksana terhadap kita. Memang, Dia mendisiplinkan kita ketika kita melakukan kesalahan. Namun, Dia melakukannya bukan dengan mengancam dan menakut-nakuti kita. Dia mendidik kita agar kita semakin bertumbuh dalam iman dan pengenalan akan Dia sehingga kita semakin terlatih untuk hidup di dalam kebenaran. Dengan pengertian yang benar ini, kita pun akan memiliki sikap “takut akan Tuhan” yang benar pula.—PK
KONSEP KITA AKAN ALLAH
MENENTUKAN MOTIVASI KITA DALAM MENAATI DIA
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria