KABAR BAIK
- Rincian
- Diterbitkan hari Minggu, 31 Maret 2013 00:00
- Ditulis oleh Alison Subiantoro
- Dibaca: 8517 kali
Baca: 1 Korintus 15:1-19
Andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu. (1 Korintus 15:14)
Bacaan Alkitab Setahun:
Rut 1-4
“Injil” adalah kata serapan dari bahasa Arab, yang merujuk kepada kitab yang dibawa oleh Isa Almasih (Yesus) ke dunia. Dalam bahasa Yunani, bahasa yang digunakan dalam penulisan Perjanjian Baru, kata untuk “injil” adalah euangelion yang berarti kabar baik (eu- “baik”, -angelion “kabar”).
Apakah kabar baik itu? Kabar baik ini menyatakan bahwa Allah menjelma menjadi manusia dalam diri Yesus, berkeliling melayani, dan kemudian mati di kayu salib untuk menebus dosa umat manusia. Namun, tidak berhenti hanya sampai di situ. Jika Yesus mati dan tidak bangkit kembali, apa bedanya dengan orang lain? Nyatanya, kemudian Dia bangkit. Bukan bangkit seperti orang yang mati suri, yang nantinya toh akan mati juga. Bukan pula bangkit sebagai semacam roh yang bergentayangan. Tetapi, sungguh-sungguh bangkit dengan tubuh yang baru dan kekal, tubuh yang pada akhir zaman akan dimiliki juga oleh setiap orang yang percaya kepada-Nya.
Sebagian orang berusaha mengatakan bahwa kebangkitan Kristus itu hanya mitos. Tetapi, seperti ditegaskan Rasul Paulus, jika Yesus tidak bangkit, Injil itu tidak berkuasa. Di dalam kebangkitanlah kita mendapatkan bukti bahwa maut sungguh sudah dikalahkan. Bahwa hidup kita ini tidak harus dalam kematian. Sebaliknya, kematian hanyalah gerbang menuju kehidupan baru yang jauh lebih indah.
Dengan keyakinan ini, kita akan mampu menjalani hidup dengan lebih bersyukur dan berserah. Kita tahu, segala kesusahan dan perjuangan kita saat ini suatu saat akan berakhir dengan indah.—ALS
KEBANGKITAN KRISTUS ADALAH PUNCAK KABAR BAIK
MEWARTAKAN BAHWA ADA KEHIDUPAN BARU BAGI KITA