KASIH DAN HORMAT
- Rincian
- Diterbitkan hari Sabtu, 30 Maret 2013 00:00
- Ditulis oleh Agustina Wijayani
- Dibaca: 13686 kali
Baca: Yohanes 19:38-42
Mereka mengambil mayat Yesus, mengafani-Nya dengan kain lenan dan membubuhi-Nya dengan rempahrempah menurut adat orang Yahudi bila menguburkan mayat. (Yohanes 19:40)
Bacaan Alkitab Setahun:
Hakim-hakim 20-21
Tidak menguburkan orang meninggal merupakan peristiwa tragis bagi orang Yahudi, bahkan bagi penjahat sekalipun. Dalam tradisi mereka, proses penguburan juga merupakan ungkapan kasih dari mereka yang mengasihi orang mati tersebut. Sayangnya, pada zaman Yesus, biasanya penjahat yang disalib tidak layak dikuburkan. Orang pun tak akan berkabung bagi
mereka.
Ketika Yesus disalibkan seperti penjahat, Yusuf dari Arimatea tahu bahwa Yesus disalibkan bukan karena kesalahan-Nya. Ia lalu meminta izin kepada Pilatus untuk menguburkan Yesus. Yusuf adalah anggota Majelis Besar yang tak setuju dengan tindakan Majelis, dan secara diam-diam telah menjadi murid Yesus. Bersama Nikodemus, ia menurunkan mayat Yesus dan menguburkan-Nya di tanah miliknya, karena ia termasuk orang kaya. Maka, genaplah nubuat Yesaya, ”Kematian-Nya seperti seorang penjahat, namun Ia dikubur di dalam pekuburan orang kaya” (Yesaya 53:9, FAYH).
Begitulah. Yusuf dari Arimatea dan Nikodemus mengungkapkan kasih dan penghormatan mereka kepada Yesus. Yang pertama mengurbankan tanah kuburan baru miliknya. Yang kedua membawa sekitar 37 kilogram rempah untuk mengafani Yesus. Konon, hanya mayat seorang raja yang dirempahi sebanyak itu. Dari sini kita dapat menduga seberapa Yesus berarti bagi Yusuf dan Nikodemus.
Bila kita mengakui Yesus sebagai Pribadi paling berarti bagi kita, bagaimana kita hendak mengungkapkan kasih dan penghormatan kepada-Nya?—AW
KIRANYA AKU DAPAT MENGASIHI DAN MENGHORMATI TUHANKU
DENGAN PERSEMBAHAN DIRI DAN KETAATANKU