INTI IMAN KRISTEN
- Rincian
- Diterbitkan hari Jum'at, 29 Maret 2013 00:00
- Ditulis oleh Daniel K. Listijabudi
- Dibaca: 16523 kali
Baca: 2 Korintus 4:7-15
Kami senantiasa membawa kematian Kristus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami. (2 Korintus 4:10)
Bacaan Alkitab Setahun:
Hakim-hakim 18-19
Apakah inti iman Kristen? Kematian atau kebangkitan Yesus? Jawabannya: keduanya sekaligus. Terlalu menekankan salah satu di antaranya membuat kita timpang dalam menanggapi rahmat Allah. Inti iman Kristen, dengan demikian, adalah kasih Allah dalam kelahiran, hidup, karya, kematian, dan berpuncak pada kebangkitan Yesus Kristus. Ini memikat, namun mengandung konsekuensi langsung bagi mereka yang beriman kepada Kristus!
Bagi Paulus, penderitaan yang ia tanggung merupakan pupuk bagi kehidupan Kristus yang dinyatakan di dalam dirinya. Paulus tidak meminta agar kita berharap mengalami penderitaan. Namun, bila karena Kristus kita menderita, itu suatu tanda persekutuan yang erat antara kita dan Kristus, yang telah menderita bagi kita. Kita dan Kristus menjadi satu dalam penderitaan! Muara dari penyatuan ini bukanlah kesedihan, melainkan kejayaan bagi Allah. Sebab, kita menderita bukan karena hidup secara konyol, melainkan karena kita hendak menyatakan iman di tengah dunia yang keras dan tidak bersahabat. Itulah sebabnya Paulus menulis, ”Semuanya itu... menyebabkan semakin melimpahnya ucapan syukur bagi kemuliaan Allah”.
Apakah hari ini Anda menderita karena iman Anda? Bersyukurlah bila demikian, sebab ketika Anda menderita, Kristus yang terlebih dahulu menderita bagi Anda akan menguatkan dan meneguhkan Anda di tengah panasnya gurun dunia. Salib Kristus akan mengantar Anda menuju kebangkitan-Nya. Apakah lagi hal yang lebih indah dari hal ini?—DKL
KRISTUS YANG BANGKIT, HIDUPKANLAH DIRIMU DALAM DIRIKU
KETIKA AKU MENANGGUNG SALIBKU HARI INI