PAULUS ABAD 21
- Rincian
- Diterbitkan hari Minggu, 10 Maret 2013 00:00
- Ditulis oleh Hembang Tambun
- Dibaca: 9162 kali
Baca: Filipi 4:1-9
Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah! (Filipi 4:4)
Bacaan Alkitab Setahun:
Ulangan 28
Pada pertengahan tahun 2012, dua orang rekan pelayanan kami ditangkap, dihakimi massa, dan ditahan di penjara karena memberitakan Injil kepada penduduk lokal yang beragama lain. Beberapa rekannya melarikan diri karena takut mendapatkan aniaya. Namun, ada juga yang bertahan di sana, mengunjungi serta memperhatikan kebutuhan mereka. Setelah beberapa hari ditahan, salah satu dari mereka mengirimkan sebuah surat.
Ketika surat itu dibacakan dalam perkumpulan kami, saya seperti mendengar surat Rasul Paulus dibacakan. Isinya berupa ucapan syukur karena dianggap layak menderita bagi Kristus, juga penuh dengan kutipan dari Alkitab tentang penghiburan, pemeliharaan Allah, dan dorongan kepada orang-orang percaya untuk tetap memberitakan Injil.
Surat Paulus kepada jemaat di Filipi adalah salah satu surat yang ditulisnya di penjara. Meskipun dalam keadaan terpenjara, ia membangkitkan iman jemaat untuk tetap bersukacita. Jeruji penjara tidak mampu mengungkung sukacita orang percaya. Tidaklah mengherankan jika surat Filipi ini kemudian terkenal sebagai “Surat Sukacita”.
Sukacita yang dimiliki orang beriman berasal dari dalam, merupakan buah Roh (Gal. 5:22), yang berarti dikerjakan oleh Roh Allah sendiri. Sukacita ini tidak terkendala oleh situasi dan kondisi apa pun di luar dirinya. Karena itulah, orang-orang percaya yang menderita masih mampu menghibur orang lain. Dalam kondisi Anda sekarang, bagaimana Anda dapat membagikan sukacita kepada orang lain?—HT
ADA SUKACITA YANG TAK DAPAT HILANG
DALAM DIRI SETIAP ORANG PERCAYA