MELAYANI DENGAN HATI
- Rincian
- Diterbitkan hari Minggu, 13 Januari 2013 00:00
- Ditulis oleh Eddy Nugroho
- Dibaca: 18254 kali
Baca: 1 Tawarikh 11:10-25
Lalu ketiga orang itu menerobos perkemahan orang Filistin, mereka menimba air dari perigi Betlehem yang ada dekat pintu gerbang, mengangkatnya dan membawanya kepada Daud. (1 Tawarikh 11:18)
Bacaan Alkitab Setahun:
Kejadian 37-39
Kesuksesan seorang pemimpin bukan hanya bergantung pada pribadinya. Ia tak ayal mendapatkan bantuan dari orang lain, seperti anak buah, keluarga, kolega, atau malah orang di luar organisasinya. Begitu juga dalam kehidupan bergereja. Adakah hamba Tuhan yang sukses dalam pelayanan tanpa dukungan orang lain?
Perikop ini memperlihatkan banyak orang yang berperan di balik kesuksesan Daud sebagai raja. Sebuah kisah yang mengharukan dicatat di sini. Tiga kepala pasukan Daud dengan berani menerobos perkemahan pasukan musuh untuk mengambilkan air minum baginya dari perigi di Betlehem. Betlehem, sebagai kota kelahiran Daud, pasti menimbulkan nostalgia baginya. Ia pun merespon dengan menunjukkan kepedulian pada anak buahnya. Ia memilih tidak meminum air pemberian itu, tetapi mempersembahkannya kepada Tuhan. Tanggapan itu mengungkapkan penghargaannya yang besar kepada ketiga anak buahnya tersebut. Tindakan yang mereka lakukan karena mereka mengasihi Daud, kini digunakan Daud untuk menyatakan kasihnya kepada Tuhan. Baik Daud maupun pendukungnya melayani dengan hati yang mengasihi Tuhan sehingga mereka pun mengasihi satu sama lain.
Kiranya pelayanan kita pun juga memiliki motivasi serupa. Kita melayani satu sama lain karena kasih Tuhan sudah dinyatakan dalam hidup kita dan kita mengasihi Tuhan dengan sukacita. Kiranya orang yang menjadi anak buah mendukung pemimpinnya dengan sungguh-sungguh dan orang yang memimpin memedulikan anak buahnya dengan tulus.—ENO
DUKUNGAN YANG PALING KUAT
ADALAH DUKUNGAN YANG LAHIR DARI KASIH