MALU PADA INJIL?
- Rincian
- Diterbitkan hari Jum'at, 30 November 2012 00:00
- Ditulis oleh Yakobus Budi Prasojo
- Dibaca: 10338 kali
Baca: Roma 1:8-17
Sebab aku tidak malu terhadap Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani. (Roma 1:16)
Bacaan Alkitab Setahun:
1 Korintus 5-8
Perasaan berbeda dengan orang lain adakalanya membuat kita malu— termasuk dalam soal iman. Apakah Anda pernah mengalaminya? Saat masih kanak-kanak, setiap kali akan ke gereja hari Minggu, saya malu jika saya ditanya akan pergi ke mana oleh orang lain. Kami minoritas di tempat kami tinggal saat itu.
Jemaat abad pertama di Roma jelas tahu bagaimana rasanya menjadi minoritas. Mereka hanyalah komunitas baru yang kecil di tengah masyarakat Yunani dan Romawi yang sangat maju kebudayaannya. Dibenarkan karena iman terhadap Injil tentu terdengar sebagai sesuatu yang tidak masuk akal bagi kalangan terpelajar di Roma. Bisa saja iman jemaat yang tadinya menjadi berita publik jadi goyah, sehingga Paulus sangat ingin mengunjungi mereka untuk menguatkan iman mereka (ayat 11). Paulus menegaskan sikapnya, “... aku tidak malu terhadap Injil.” Mengapa? Sebab, di dalamnya terkandung kebenaran tentang kekuatan Allah yang menyelamatkan. Seperti utang yang harus dibayar, Paulus ingin agar semua orang, baik terpelajar atau tidak, memahami berita yang menyelamatkan ini (ayat 14). Dalam pasal-pasal selanjutnya, kita melihat bagaimana Paulus menjelaskan berita Injil dengan sangat detail. Kebenaran sejati tidak ditentukan oleh berapa orang yang memercayainya, tetapi dari siapa sumber kebenaran tersebut.
Adakah situasi-situasi yang membuat Anda malu menyatakan diri sebagai orang kristiani? Jika ya, periksalah kembali keyakinan Anda terhadap kebenaran Injil. Selidikilah kebenaran itu jika Anda memang belum yakin. Hanya jika keyakinan kita kokoh barulah kita bisa memberitakan Injil tanpa merasa malu.—YBP
KEBENARAN SEJATI TIDAK DIBERITAKAN DENGAN RASA MALU.
KITA TERUS MAJU KARENA INGIN SEMUA ORANG TAHU.