SIBUK SENDIRI
- Rincian
- Diterbitkan hari Minggu, 02 September 2012 00:00
- Ditulis oleh Lily Teofilus
- Dibaca: 10314 kali
Baca: Lukas 17:20-37
Mereka makan dan minum, ... kawin dan dikawinkan ... berjual-beli, ... menanam dan membangun. (Lukas 17:27-28)
Bacaan Alkitab Setahun:
Yehezkiel 23-24
Menurut Anda, dosa apakah yang bisa menyebabkan banyak orang binasa? Mencuri? Membunuh? Berzina? Yesus memberi pernyataan menarik tentang situasi manusia pada zaman Nuh, ketika Tuhan membinasakan bumi dengan air bah: mereka makan dan minum, ... kawin dan dikawinkan ... (ayat 27). Lalu, tentang penduduk Sodom dan Gomora yang juga binasa: mereka makan dan minum, ... berjual-beli, ... menanam dan membangun (ayat 28). Apa salahnya memberi prioritas pada keluarga, kehidupan sosial, dan bisnis?
Yesus mengingatkan bahwa manusia bisa begitu sibuk dengan urusan keluarga, kehidupan sosial, dan bisnis tanpa melibatkan Tuhan. Semua hal itu bisa jadi berhala, Tuhan digeser dari tempat utama. Orang-orang yang sibuk dengan urusan “rohani” juga bisa terjebak pada hal serupa. Tanda-tanda lahiriah mereka cari dan pentingkan, menggantikan kehadiran Tuhan yang sejati. Yesus mengingatkan Tuhan tak bisa diprediksi dengan tanda-tanda lahirian (ayat 20). Siapa yang bisa menebak kapan Tuhan akan datang kembali dan menghakimi seisi dunia? Berkaca pada orang-orang pada zaman Nuh, juga penduduk Sodom dan Gomora, tiap orang perlu menjadikan tiap saat sebagai momen untuk menyambut kehadiran Tuhan, tidak sibuk dengan urusannya sendiri.
Tuhan Mahahadir. Ini seharusnya membuat perbedaan dalam cara kita hidup. Kita akan bertutur pada pasangan, menasihati anak, melakukan bisnis, mengisi waktu luang bahkan menyantap makanan dan minuman dengan cara yang menghormati Tuhan, bukan mengabaikan-Nya. Seberapa banyak kita menyadari dan mengalami kehadiran Tuhan dalam aktivitas sehari-hari?—LIT
TUHAN, TOLONG AKU UNTUK TIDAK HANYA MERENUNGKAN-MU
SAAT HARI TELAH LEWAT, TETAPI MENGALAMI-MU SETIAP SAAT.