ANUGERAH UNTUK MELAYANI
- Rincian
- Diterbitkan hari Rabu, 20 Jun 2012 00:00
- Ditulis oleh Heman Elia
- Dibaca: 14864 kali
Baca: Lukas 5:1-11
Kata Yesus kepada Simon, “Jangan takut, mulai sekarang engkau akan menjala manusia” (Lukas 5:10b)
Bacaan Alkitab Setahun:
1 Raja-raja 10-11; 2 Tawarikh 9
Suatu hari sepulang kerja, saya menenteng tas berisi komputer. Untuk menutup pintu pagar, saya letakkan tas itu sebentar di teras. Anak saya yang saat itu berusia tiga tahun segera keluar hendak membantu menjinjing tas itu. Saya memuji niat baiknya, lalu mengangkat komputer tersebut bersamanya. Sebetulnya lebih baik jika saya mengangkatnya sendiri. Komputer saya akan sepenuhnya aman. Namun, itu berarti anak saya kehilangan kesempatan untuk menunjukkan kasihnya dengan berusaha “menolong saya”.
Pengalaman saya mungkin dapat sedikit mengilustrasikan situasi yang terjadi suatu hari di Danau Genesaret. Tuhan Yesus melaut bersama Simon Petrus dan mendapatkan ikan melimpah. Setelah itu, Dia memanggil Petrus menjadi murid-Nya. Jelas bukan kecakapan Petrus sebagai nelayan yang menghasilkan tangkapan berlimpah. Siang malam ia sudah berusaha tanpa hasil (ayat 5). Mukjizat itu adalah bukti kemahakuasaan Yesus. Mengapa Yesus memanggil Petrus melayani bersama, sementara Dia sebenarnya dapat melakukannya sendiri? Bukankah Dia memang datang untuk melayani? (Lihat Markus 10:45.) Bukankah kerap kali para murid-Nya bukannya menolong, justru merepotkan-Nya? Sungguh kasih karunia semata jika Dia menggandeng Petrus dan kawan-kawannya sebagai rekan sekerja-Nya.
Ketika kita dipercaya melayani Tuhan, ingatlah bahwa kepercayaan itu bukan karena kemampuan kita. Tuhan dapat melakukan semua hal tanpa melibatkan kita. Atau, memilih orang lain yang lebih baik dan pandai dibanding kita. Kesempatan melayani Kristus dimungkinkan semata-mata karena kebaikan Tuhan. Dia ingin agar kita mengambil bagian dalam tugas mulia-Nya di bumi ini.—HEM
KESEMPATAN MELAYANI ADALAH ANUGERAH.
BUKAN KARENA KEBAIKAN ATAU KECAKAPAN KITA.