PENGURANGAN RISIKO BENCANA
- Rincian
- Diterbitkan hari Rabu, 30 Mei 2012 00:00
- Ditulis oleh Sicillia Leiwakabessy
- Dibaca: 11036 kali
Baca: Kejadian 41:25-40
Lalu kata Yusuf kepada Firaun: “Kedua mimpi tuanku Firaun itu sama. Allah telah memberitahukan kepada tuanku Firaun apa yang hendak dilakukan-Nya.” (Kejadian 41:25)
Bacaan Alkitab Setahun:
1 Raja-Raja 3-4
Pernahkah Anda mendengar istilah program Pengurangan Risiko Bencana (PRB) yang lebih populer disebut Disaster Risk Reduction (DRR)? Program ini memetakan tingkat kerentanan dan kerawanan suatu daerah terhadap bencana, juga kapasitas dan daya dukung yang bisa digunakan untuk bertindak sebelum, saat, dan sesudah terjadi bencana. Umumnya, jumlah korban dan tingkat kerusakan yang tidak perlu dapat berkurang dibandingkan jika tanpa persiapan sama sekali.
Dalam kedaulatan-Nya Tuhan menjadikan Yusuf sebagai “pemimpin program Pengurangan Risiko Bencana”, untuk memelihara bangsa Israel melewati kelaparan hebat. Atas hikmat Tuhan, Yusuf menafsirkan mimpi Firaun tentang masa kelimpahan dan masa kelaparan hebat yang akan melanda negeri itu (ayat 16, 29-30). Ia juga memberi saran detail mengenai apa yang harus dilakukan sebelum dan saat bencana kelaparan itu terjadi (ayat 33-36). Usulan Yusuf diterima dan kepadanya dipercayakan kuasa untuk menjalankan upaya pengurangan risiko bencana kelaparan di Mesir. Campur tangan Tuhan tampak jelas. Firaun sendiri mengakui bahwa Yusuf adalah seorang yang penuh dengan Roh Allah (ayat 38). Sangatlah bijak memercayakan masa depan negeri ke tangan orang yang memiliki hikmat dari Tuhan sendiri (ayat 39-40).
Datangnya bencana tak dapat diduga. Namun demikian, kita selalu dapat memercayakan diri kepada Pribadi yang telah mencurahkan hikmat-Nya kepada Yusuf—Allah yang berdaulat dan mengendalikan alam semesta. Mohonlah hikmat-Nya dalam mengenali datangnya bencana, dan biarlah Dia memakai Anda sebagai agen-Nya dalam mengurangi risiko bencana.—SCL
KETIKA TUHAN TIDAK MENGHINDARKAN KITA DARI BENCANA,
DIA MEMBERI KITA HIKMAT UNTUK MENANGGULANGINYA.