PENATALAYANAN ATAS BUMI
- Rincian
- Diterbitkan hari Minggu, 22 April 2012 00:00
- Ditulis oleh Johan Setiawan
- Dibaca: 10081 kali
Baca: Kolose 1:15-23
... karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di surga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia (Kolose 1:16)
Bacaan Alkitab Setahun:
1 Tawarikh 1-2
Istilah “penatalayan” menunjukkan seseorang yang diberi tanggung jawab untuk mengelola milik orang lain. Dalam kekristenan, istilah ini biasanya dipakai berkaitan dengan bagaimana kita menggunakan waktu, harta, dan talenta milik Tuhan. Bagaimana dengan penatalayanan atas bumi?
Surat Kolose mengungkapkan keutamaan Kristus atas segala sesuatu, termasuk bumi di mana kita tinggal (ayat 18). Penjelasannya? Kristus lebih dahulu ada daripada segala sesuatu (ayat 17). Dalam Kristus segala sesuatu menyatu (ayat 17) dan diperdamaikan (ayat 20). Segala sesuatu diciptakan oleh dan untuk Kristus (ayat 16). Wow!
Apa bedanya sikap kita dengan mengetahui bahwa dunia dan segala isinya diciptakan oleh dan untuk Kristus? Kita perlu menjaga kesadaran bahwa alam semesta ialah milik-Nya. Dan, bahwa ketika kita menyalahgunakan dan menyia-nyiakan alam ciptaan-Nya, kita berarti sedang merusak dan merampok milik-Nya. Dari kesaksian Alkitab kita mendapati bahwa Tuhan bukan hanya bersukacita ketika mencipta dan memelihara manusia, melainkan juga ketika Dia mencipta dan memelihara alam semesta. Sejak semula, Tuhan melibatkan kita untuk menjadi penatalayan atas ciptaan-Nya (lihat Kejadian 1:26,28; 2:15). Ini adalah dasar mengapa kita perlu menjaga bumi milik Tuhan ini dengan bertanggung jawab, bagi kemuliaan-Nya.
Mari kita menghormati Tuhan dengan mengurangi limbah, mengurangi penggunaan energi, dan mengembangkan gaya hidup yang ramah terhadap bumi. Marilah mendorong orang-orang dalam lingkar pengaruh kita untuk melakukan hal yang sama.—JOO
SIKAP YANG KELIRU TERHADAP CIPTAAN TUHAN
MENUNJUKKAN SIKAP YANG KELIRU TERHADAP TUHAN. —T.S. Eliot