HIDUP BERIMAN
- Rincian
- Diterbitkan hari Selasa, 17 April 2012 00:00
- Ditulis oleh Elisabeth Chandra
- Dibaca: 24331 kali
Baca: Ibrani 11:30-40
Ada pula yang diejek dan didera, bahkan yang dibelenggu dan dipenjarakan (Ibrani 11:36)
Bacaan Alkitab Setahun:
Mazmur 17, 35, 54, 63
Apa yang terlintas di benak Anda ketika mendengar kata “beriman”? Bagi banyak orang, itu artinya memercayai Tuhan sanggup mengerjakan hal-hal yang luar biasa, seperti memberikan keturunan bagi Abraham yang sudah lanjut usia, membelah Laut Merah, atau meruntuhkan tembok Yerikho.
Namun, kitab Ibrani juga mencatat bahwa “beriman” termasuk memercayai Tuhan ketika Dia bekerja “di balik layar”. Misalnya dalam kasus Rahab yang tidak binasa karena sudah menolong para mata-mata, atau Daud yang mengalahkan kerajaan lain dengan tentaranya (ayat 31-34). Dari sisi manusia tak ada mukjizat yang mencolok, tetapi jelas ada campur tangan Tuhan di dalamnya. Yang mengejutkan, ternyata “beriman” juga termasuk memercayai Tuhan ketika Dia mengizinkan penderitaan. Ada orang-orang yang disebut beriman ketika mereka dipenjara, dibunuh, hidup dalam kekurangan, dan sebagainya (ayat 36-37).
Hidup beriman tidak menjanjikan kita untuk selalu mengalami mukjizat dan keberhasilan. John Piper menyimpulkan, “Tuhan memiliki tujuan-tujuan-Nya sendiri yang tidak kita ketahui. Dan, iman berarti kita percaya bahwa tujuan-tujuan Tuhan itu baik .... Iman berarti mengasihi Tuhan lebih dari hidup, dari keluarga, dari pekerjaan, dari rencana pensiun, ... dari impian membangun rumah, atau mengumpulkan uang. Iman berkata, ‘Baik Tuhan memelihara hidupku atau mengizinkan aku menderita, aku tetap mengasihi-Nya.’” Tuhanlah upah kita (ayat 6), yang menyediakan tempat tinggal kekal kita (ayat 10), harta yang kekal dan lebih berharga daripada segalanya (ayat 26). Apakah ini menggambarkan iman Anda?—ELS
MAKIN SULIT KEADAAN, MAKIN BESAR IMAN YANG DINYATAKAN,
BAHWA TUHAN ADALAH YANG PALING BERHARGA DAN MULIA DALAM KEHIDUPAN.