“AKU BENCI MELIHATNYA!”
- Rincian
- Diterbitkan hari Selasa, 07 Februari 2012 00:00
- Ditulis oleh Zadok Elia
- Dibaca: 8583 kali
Baca: Yesaya 1:10-20
“…belajarlah berbuat baik; usahakanlah keadilan, kendalikanlah orang kejam; belalah hak anak-anak yatim, perjuangkanlah perkara janda-janda!” (Yesaya 1:17)
Bacaan Alkitab Setahun:
Keluaran 25-27
Melihatlah bersama saya. Sudah tak terhitung gereja yang berdiri tegak hari-hari ini, dengan jemaat yang berkembang. Ibadah spektakuler makin sering kita temui. Di dalamnya, orang-orang kristiani bersorak-sorai memuja hadirat Tuhan.
Melihatlah bersama Yesaya. Apa yang terjadi di surga, sementara di bumi, Yerusalem beria-ria dengan persembahan domba dan lembu mahal (ayat 11) dan perayaan-perayaan rutin yang fantastis (ayat 13-14)? Ironis! Melihat semuanya itu, Yang Mahakudus mencela karena jijik (ayat 11-14). “Aku benci melihatnya! Tanganmu penuh dengan darah!” (ayat 14-15). Allah bahkan menyetarakan Yehuda dengan manusia Sodom dan Gomora (ayat 10)! “Inilah kesalahan Sodom … kecongkakan, makanan yang berlimpah-limpah dan kesenangan hidup ada padanya dan pada anak-anaknya perempuan, tetapi ia tidak menolong orang-orang sengsara dan miskin” (Yehezkiel 16:49). Allah tak terkesan dengan ibadah, perayaan, atau persembahan yang hebat namun penuh kemunafikan. Dia geram. Meski ada kemegahan di dalam tembok rumah ibadah, kesengsaraan dan kemiskinan masih bercokol di luar tembok (ayat 17).
Lihat, setelah sekian tahun gereja bertumbuh, bukankah kondisi orang-orang di jalanan tak banyak berubah? “Garam” tak lagi asin; “terang” redup nyalanya. Hari ini, pesan Yesaya menghardik umat Tuhan yang merasa diri tengah baik-baik saja. Ada dua pilihan: taat dan ambil bagian dalam pekerjaan pelayanan di tengah dunia yang Dia kasihi, atau mengabaikan gelisah hati untuk kesekian kali dengan risiko berhadapan langsung dengan kedahsyatan murka-Nya (ayat 20).—ZDK
“DI MANA KITA, KALA BANYAK PENINDASAN;
HAMBA KEGELAPAN, PARA PENYEMBAH KENYAMANAN?”
(Mars Kamp Nasional Mahasiswa Perkantas 2010)