BERSYUKUR LAGI
- Rincian
- Diterbitkan hari Senin, 06 Februari 2012 00:00
- Ditulis oleh Juswantori Ichwan
- Dibaca: 11630 kali
Baca: Mazmur 42
Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku? Sebab aku akan bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku! (Mazmur 42:6,12)
Bacaan Alkitab Setahun:
Keluaran 22-24
Dalam berbagai bencana yang menimpa negeri ini—tsunami, gunung meletus, angin puting beliung, tanah longsor, banjir, kapal tenggelam, kecelakaan pesawat terbang, dan sebagainya—kita kerap menjumpai berbagai kisah mengharukan dari mereka yang tertimpa bencana. Kisah tentang orang-orang yang dapat terus bertahan di tengah situasi yang berat dan tidak mengenakkan, orang-orang yang mengucap syukur sebab lolos dari maut. Bagi mereka, selalu ada alasan untuk bersyukur.
Mazmur 42 memberikan gambaran mengenai keresahan umat Tuhan ketika dibuang di negeri asing. Bukan situasi yang mudah. Selama tujuh puluh tahun mereka tidak lagi bisa beribadah di Bait Allah. Nostalgia masa lalu membuat hati tambah pedih (ayat 5,7). Sangat rindu rasanya untuk bisa kembali beribadah di Yerusalem—bagai rusa merindukan air (ayat 2). Bahkan terlontar seruan seolah-olah Tuhan melupakan umat-Nya (ayat 10). Akan tetapi, pemazmur tidak mau terbenam dalam kenangan masa lalu. Ia mengarahkan diri menatap ke depan; berharap kepada Allah (ayat 6,12). Ia memiliki keyakinan yang jelas bahwa dalam keadaan yang berat sekali pun, Tuhan tengah berkarya. Sehingga, ia tetap dapat berkata, ”... aku akan bersyukur lagi kepada-Nya”—Pribadi yang ia kenal sebagai Penolong dan Allah.
Ada masa-masa di mana kesadaran kita akan kehadiran-Nya yang memberi pertolongan mengendur—oleh karena larut dalam persoalan, kekalutan, maupun situasi tak menentu. Dalam keadaan seperti itu, mintalah pertolongan-Nya, supaya kita selalu dapat melihat dan mensyukuri apa yang ada. Sebab, di dalam hadirat-Nya, selalu ada alasan untuk bersyukur.—JTI
KASIH DAN PEMELIHARAAN ALLAH TAK PERNAH LUNTUR
MAKA, DI MANA PUN DAN KAPAN PUN TERUSLAH NAIKKAN SYUKUR