CARA TUHAN
- Rincian
- Diterbitkan hari Sabtu, 07 Januari 2012 00:00
- Ditulis oleh Eddy Nugroho
- Dibaca: 16666 kali
Baca: 1 Samuel 26:1-25
Tuhan akan membalas kebenaran dan kesetiaan setiap orang, sebab Tuhan menyerahkan engkau pada hari ini ke dalam tanganku, tetapi aku tidak mau menjamah orang yang diurapi Tuhan (1 Samuel 26:23)
Bacaan Alkitab Setahun:
Ayub 14-16
Kata orang, kesempatan yang sama tidak pernah datang dua kali! Sebab itu, hanya orang bodoh yang membiarkan kesempatan berlalu! Mungkin itulah pikiran Abisai ketika melihat Daud tidak menggunakan kesempatan yang terbuka di hadapannya untuk membunuh Saul (ayat 8). Bukankah jika Saul wafat, jalan bagi Daud untuk menjadi raja akan terbuka lebar? Dan Abisai tentu saja akan menjadi orang penting karena membantu raja dalam hal itu.
Namun, cara berpikir Daud berbeda dari Abisai dan kebanyakan orang yang cenderung memikirkan kepentingan sendiri. Daud lebih mementingkan untuk menghormati Tuhan dalam tindakannya, meski itu berarti melewatkan kesempatan yang ada di depan mata (ayat 9). Saul memang telah membuat hidupnya susah, tetapi ia telah diurapi Tuhan sebagai raja. Hanya Tuhan yang berhak mengangkat atau menurunkannya. Daud pun memilih untuk menantikan waktu dan cara Tuhan. Ia yakin, akan tiba saatnya, Saul menerima hukuman atas kejahatannya, sesuai dengan keadilan Tuhan (ayat 10). Atas hikmat Tuhan, tindakan dan perkataan Daud membuat Saul mengakui di depan tentaranya bahwa ia telah berlaku bodoh dan sesat (ayat 21).
Cara Tuhan melampaui pikiran manusia. Itulah kali terakhir Saul mengejar-ngejar Daud. Tuhan tidak tinggal diam melihat anak-anak-Nya ditindas oleh kelaliman orang-orang yang tidak takut Tuhan. Dia punya cara yang lebih baik untuk menolong kita. Pertanyaannya, apakah kita mau percaya dan taat mengikuti cara dan waktu Tuhan? Datanglah pada Tuhan, mohon hikmat-Nya, agar kita tidak terjerat dalam hikmat manusia. Selamat taat! —ENO
TUHAN PUNYAI CARA DAN WAKTU SENDIRI UNTUK MENOLONG KITA BERSABARLAH!