MATERIALISME
- Rincian
- Diterbitkan hari Senin, 17 Oktober 2011 00:00
- Ditulis oleh Juswantori Ichwan
- Dibaca: 9649 kali
Baca: Kejadian 13:1-13; 14:11-12
Juga Lot, anak saudara Abram, beserta harta bendanya, dibawa musuh, lalu mereka pergi—sebab Lot itu diam di Sodom (Kejadian 14:12)
Bacaan Alkitab Setahun:
Matius 4-7
Xiao Zheng ingin sekali memiliki iPad2, komputer tablet canggih, tetapi tidak punya uang. Suatu ketika, remaja China ini membaca iklan online yang menawarkan uang 29 juta rupiah bagi orang yang mau mendonorkan ginjalnya. Tanpa pikir panjang, Xiao Zheng menjual ginjalnya. Setelah dioperasi di rumah sakit, uang yang diperoleh ia habiskan untuk membeli iPad2, notebook, dan iPhone. Demi memiliki gadget dengan usia pakai hanya 5 tahun, ia korbankan organ tubuh yang diperlukan untuk hidup puluhan tahun!
Inilah jebakan materialisme. Ketika materi dianggap sebagai hal yang terpenting, orang diperhamba olehnya. Apa pun dan siapa pun bisa dikorbankan demi mendapatkannya. Lot contohnya. Ia tahu Sodom bukan tempat tinggal yang ideal. Penduduknya “sangat jahat dan berdosa terhadap Tuhan” (Kejadian 13:12). Namun, lokasinya yang berada di lembah subur menjanjikan kemakmuran dan kesuksesan. Lot pun terpikat. Walau sudah kaya, ia ingin menjadi lebih kaya. Maka, ia memilih tinggal di Sodom. Istri dan anaknya dikorbankan untuk tinggal di lingkungan yang buruk. Hasilnya? Kehancuran. Suatu hari, musuh menyerang. Dalam sekejap harta bendanya lenyap. Keluarganya pun ditawan musuh: menghadapi penyiksaan, penjara, dan kematian! Untung Abram datang menolong. Abram—walau kaya raya, hidup dalam ketaatan pada Tuhan dan kasih kepada sesama.
Tamak akan harta bisa mendorong kita melakukan apa yang salah. Atau, pergi ke tempat yang tidak seharusnya. Materialisme menawan dan memperhamba. Jangan biarkan ia bersarang dalam hati dan pikiran Anda! —JTI
MATERIALISME MEMBERI ANDA PEMAHAMAN KELIRU
BAHWA ANDA TAK BISA BAHAGIA SEBELUM PUNYA INI DAN ITU