KASIH YANG BERANI
- Rincian
- Diterbitkan hari Jum'at, 23 September 2011 00:00
- Ditulis oleh Susanto
- Dibaca: 11242 kali
Baca: Matius 14:3-12
... tidak boleh engkau mengambil Herodias!” Walaupun Herodes ingin membunuhnya ... (Matius 14:4-5)
Bacaan Alkitab Setahun:
Daniel 7-9
Yohanes Pembaptis adalah nabi yang unik. Umur dan masa pelayanannya sangat pendek. Khotbahnya juga pendek, tetapi ”menyambar” semua golongan tanpa kecuali—membuat telinga panas, muka merah, hati gelisah. Orang dunia menganggapnya bodoh karena membuat kesalahan besar yang menyebabkan usia dan pelayanannya pendek. Mengapa? Ia berani menegur Herodes karena merebut Herodias, istri Filipus, saudaranya sendiri. Ah, siapakah ia sehingga berani menegur raja?
Namun benarkah Yohanes mencemarkan nama raja karena telah menegur langsung? Atau, ia mengasihi rajanya dan tak ingin sang raja hidup dalam dosa yang membinasakan? Memang dari sudut pandang duniawi, Yohanes melanggar tata krama. Namun dari sudut pandang kebenaran, keberanian Yohanes patut diacungi jempol, sebab ia mengasihi raja dan rakyatnya. Bukankah dosa raja berdampak buruk bagi bangsanya? Sayangnya, kejujuran dan kebenaran tak dihargai di dunia ini. Suara kenabian dan kejujuran biasanya dijauhkan dari raja. Yang ada di sekitar raja hanya para penjilat dan penggembira hati yang memabukkan. Kalaupun ada orang yang baik dan jujur di sekitar raja, biasanya ia cenderung memilih diam agar selamat.
Saudara, apabila Anda adalah ”raja”—baik di rumah, di tempat kerja, di gereja, di lembaga pelayanan, atau di masyarakat, waspadalah! Jagalah hati. Peliharalah persekutuan dengan Tuhan. Bukalah pintu hati bagi teguran, sekalipun itu membuat wajah merah dan hati gerah. Jangan tergesa mematikan suara itu. Siapa tahu itu adalah suara Tuhan yang berseru-seru di padang gersang kehidupan, agar jalan Anda yang bengkok diluruskan (Matius 3:3) —SST
SEORANG PENJILAT MEMBUNUH DENGAN PUJIAN
TETAPI SAHABAT SEJATI MENYELAMATKAN DENGAN TEGURAN