TAK GENTAR BERSAKSI
- Rincian
- Diterbitkan hari Jum'at, 28 Oktober 2016 00:00
- Ditulis oleh Go Hok Jin
- Dibaca: 9895 kali
Baca: Kisah Pr. Rasul 4:23-31
Sekarang, ya Tuhan, lihatlah ancaman-ancaman mereka dan berikanlah kepada hamba-hamba-Mu keberanian sepenuhnya untuk memberitakan firman-Mu. (Kisah Pr. Rasul 4:29)
Bacaan Alkitab Setahun:
Lukas 17-18
Olaf Latzel, seorang pendeta di Jerman, menghadapi kritikan tajam karena berkhotbah tentang keselamatan di dalam Yesus. Di luar Kristus, orang mengalami kebinasaan. “Jika Anda berbicara keras dan jelas bahwa hanya ada satu jalan ke surga, yaitu melalui Yesus Kristus, Anda akan memiliki masalah,” katanya. Latzel menegaskan bahwa dirinya tidak akan pernah mundur dari keyakinannya. Ia juga menganggap bahwa penderitaan yang dialaminya karena Kristus sebagai kehormatan.
Petrus dan Yohanes juga pernah berhadapan dengan para pemimpin agama dan ahli Taurat karena menyampaikan berita tentang Kristus. Mereka diancam agar tidak lagi mengajar tentang Kristus. Ketika perkara ini disampaikan kepada murid-murid lain, perkara itu pun dibawa ke dalam doa (ay. 24-30). Perhatikan isi doa mereka, yang sama sekali tidak meminta keringanan dalam tugas pemberitaan Injil. Sebaliknya, mereka berseru agar Allah memberikan keberanian kepada mereka untuk memberitakan firman, seraya meminta agar Allah meneguhkan dengan tanda-tanda ajaib.
Urgensi pemberitaan tentang Kristus semakin hari semakin tinggi. Perkembangan zaman membuat keberadaan Yesus diragukan dan ilmu pengetahuan dalam beberapa sisi menolak iman. Kebenaran bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juru selamat (Kis. 4:12) harus terus diberitakan. Tantangan dan ancaman berpotensi menghadang, tetapi kiranya kondisi itu tidak membuat kita khawatir, gentar, apalagi berpikir untuk berhenti bersaksi tentang Kristus. Mari beritakan Kristus dengan berani!—GHJ
SELAMA ALLAH MASIH MENYERTAI,
TAK ADA ALASAN UNTUK GENTAR DALAM MEMBERITAKAN INJIL
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria